Prosumut
Pemerintahan

Tim Gernas PPG Bappenas Kunjungi Langkat

PROSUMUT – Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Bappeda menerima kunjungan Tim Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Gernas PPG Bappenas), bertempat di Ruang Kantor Bappeda, Stabat, Rabu 20 November 2019.

Tim Gernas PPG Bappenas yang hadir ke Langkat team leader technical assistant for nutrition, Sunarno Ranu Widjojo dan IT Specialist technical assistant for nutrition, Yan kusyanto, bertujuan untuk penajaman intervensi penurunan stunting terintegrasi  di Kabupaten Langkat.

Penyambutannya dipimpin  Kepala Bappeda H.Sujarno didampingi instansi terkait, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Pendidikan, Dinas Perkim, Dinas Sosial, Dinas KBPP dan Dinas Pertanian.

Sujarno menjelaskan, kunjungan ini sesuai dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024.

BACA JUGA:  Perlu Keseriusan Tangani Persoalan Pupuk

Yaitu upaya penurunan stunting yang dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif, dalam rangka meningkatkan efektifitas dan daya ungkit pelaksanaan intervensi gizi sensitif yang berkontribusi besar dalam penurunan stunting.

“Karena memang, Gernas PPG bertugas melakukan upaya penajaman intervensi sensitif terpilih. Sebab itulah, di Langkat kami  akan melakukan identifikasi praktik baik dan potens intervensi percepatan penurunan stunting terintegrasi,” ungkapanya.

Dalam kunjunganya, sambung Sunarno, pihaknya akan melakukan dua kegiatan dalam dua hari.

Hari ini pihaknya melakukan  Focus group discussion (FGD) dengan tiga topik, pertama praktik baik dalam pelaksanaan konvergensi, integrasi, koordinasi penurunan stunting.

Kedua, membahas ketersedian dan pemanfaatan data dalam percepatan penurunan stunting. Terakhir, membahas upaya penajaman intervensi sensitive dalam percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA:  Camat Harus Cermati Potensi Wilayah

Sedangkan kegiatan kedua, akan dilakukan esok hari (21 November 2019), dengan turun langsung ke lapangan untuk melihat intervensi spesifik dan sensitive, guna melihat ada tidaknya fasilitas penurunan stunting, seperti Pansimas, STBM, KRPL, PKH, BNPT, PAUD, RDS di Lokus stunting.

“Kita tetapkan esok ke Secanggang, minimal saat peninjauan Tim Gernas PPG harus didampingi Bappeda, Pemerintah Kecamatan dan Desa terkait,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda menjelaskan, bahwa selama ini Pemkab Langkat sudah mengupayakan percepatan pencegahan stunting di 23 Kecamatan yang ada di Langkat.

Pelaksanaannya dengan melibatkan dan bekerjasama dengan  seluruh pihak terkait, sampai tingkat Desa.

BACA JUGA:  Perlu Keseriusan Tangani Persoalan Pupuk

Oleh karenanya, kata Kepala Bappeda, di daerah Lokus stunting  sudah memiliki PAUD, Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)/sanitasi, SPAM yakni (terfasilitasi, kawasan perkotaan, berbasis masyrakat, kawasan khusus, regional).

Berikut juga PKH, BPNT, Pemberdayaan Pekarangan Pangan Lestari (KRPL) dan intervensi spesifik serta fasilitas pendukung lainnya.

Sehingga, Sambung Kepala Bappeda, angka stunting di Langkat mampu menurun hingga 23,3 persen pada 2018, hal ini  diketahui dari pendataan ulang  diwilayah 10 lokus stunting pada januari 2018.

Sebelumnya, angka stunting mencapai 55,48 persen pada tahun 2013 menurut data Riskesdas 2013.

“Pemkab Langkat akan terus berupaya untuk menekan angka 23,3 persen tersebut, hingga pada angka paling terendah,” tegasnya. (*)

Konten Terkait

Hari Sumpah Pemuda, Pemprov Sumut Raih Dua Rekor MURI

Editor prosumut.com

TMMD ke 106 Ditutup, TNI Ada untuk Rakyat

Editor prosumut.com

DPRD Sumut Minta Pemerintah Hentikan Impor Monza

Editor prosumut.com