PROSUMUT – Model yang menuduh bintang Paris Saint-Germain, Neymar, atas kasus pemerkosaan kini harus berurusan dengan kepolisian karena diduga telah melakukan pemerasan.
Hal itu dinyatakan secara resmi oleh Kepolisian Sao Paolo, Selasa (10/09/19). Polisi menyatakan, adanya indikasi terhadap Najila Trindade dan mantan rekannya, Estivens Alves.
Kedua wanita yang berprofesi sebagai model itu diduga melakukan penipuan prosedural, kecaman fitnah dan pemerasan terhadap Neymar.
Tuntutan itu juga mencakup pengungkapkan bukti berupa konten erotis kepada wartawan.
“Berdasarkan bukti yang dikumpulkan selama investigasi, kami memutuskan menuntut N (Najila) dan Estivens Alves, mantan rekannya, karena penipuan prosedural (pasal 347),” demikian bunyi pernyataan polisi Sao Paulo seperti dilansir dari laman berita sepak bola Goal.com.
“Setelah mengklarifikasi materi kriminal, pihak berwenang juga memutuskan menuntut N dalam kejahatan pengaduan fitnah dan pemerasan,” sambung pernyataan itu.
Kasus ini bermula setelah seorang model asal Brasil bernama Najila Trindade melapor ke pihak kepolisian bahwa dirinya diperkosa Neymar.
Kepada polisi Najila mengaku, kejadian pemerkosaan terjadi pada 15 Mei 2019 sekitar pukul 8 malam di Hotel Sofitel Paris Arc Du Triomphe, Prancis.
Neymar sempat mabuk dan melakukan pemerkosaan serta kekerasan terhadap wanita yang dikenalnya di Instagram itu.
Meski demikian, mantan bintang Barcelona itu dengan keras membantah kabar miring tersebut dan menerbitkan bukti berupa video di mana menjadi bukti bantahan tersebut.
Namun nyatanya bukti yang dikeluarkan oleh Neymar membuat dirinya terancam mendapatkan hukuman penjara lima tahun lantaran mempublikasi informasi tanpa izin.
Pihak kepolisian Brasil pada akhirnya menutup proses penyelidikan terkait tuduhan kasus pemerkosaan yang dilakukan bintang Paris Saint-Germain tersebut karena dinilai tak memiliki bukti yang cukup kuat.(*)