PROSUMUT – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Pj Gubernur Sumut (Gubsu) Agus Fatoni bersama Pemimpin Wilayah (Pinwil) Bulog Sumut yang baru Budi Cahyanto dan istansi terkait yg tergabung dalam TPID Provsu, turun ke Pasar Sikambing meninjau harga bahan pokok dan ketersediaan bahan pokok, Minggu pagi 8 Desember 2024 pagi.
Pj Gubsu menyampaikan imbauan kepada masyarakat bahwa beras SPHP juga tetap tersedia di pasar-pasar baik pasar tradisional maupun modern, dan juga RPK/toko/warung terdekat.
Sebagai bentuk inovasi dari TPID, juga tersedia mobil yang berkeliling ke kecamatan-kecamatan dengan menyediakan beras SPHP, beras premium, minyakita, minyak goreng premium, gula pasir, dan produk pangan lain dengan harga sesuai ketentuan pemerintah.
Beras SPHP dijual sesuai HET maksimum sebesar Rp 13.100 per kg, atau Rp 65.500 per sak 5 kg. Sedangkan harga beras Premium berada di kisaran Rp 14.000 per kg hingga Rp 17.000 per kg.
Sementara itu, harga bahan pangan di Pasar Sikambing Medan masih terbilang stabil. Bahkan harga-harga bahan pangan masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan stok yang cukup.
Di antaranya, Harga cabai merah keriting sekitar Rp 26.000 per kg, daging sapi Rp 130.000 per kg dan telur ayam Rp 30.000 per kg atau sekitar Rp 48.000 – Rp 60.000 per papan.
“Stoknya cukup, harga juga masih di bawah HET dan masih belum terlalu tinggi. Masyarakat silahkan mempersiapkan Natal dan Tahun Baru,” kata Agus Fatoni.
Ia menyatakan pihaknya akan terus memonitor harga bahan pangan untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang melebihi HET, sehingga harga bahan pangan tetap terjangkau masyarakat pada masa menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Kita akan terus monitor harganya, beras tadi masih di kisaran Rp14.000 per kg. Cabai ada kenaikan sedikit, tetapi masih di bawah HET. Semuanya masih dalam kondisi terkendali,” ucapnya.
Pinwil Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto mengatakan, secara prinsip pihaknya selalu siap untuk menyediakan ke pedagang di pasar-pasar dan toko pengecer sembako berupa beras SPHP maupun komoditas lainnya demi mendukung upaya pengendalian inflasi dan juga memasok untuk mobil yang berkeliling ke kecamatan kecamatan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, ESDM Sumut Mulyadi Simatupang mengakui terdapat penurun daya beli masyarakat di tahun ini. Berkurangnya permintaan tentunya akan menurunkan harga-harga barang di pasaran.
“Harus kita akui daya beli masyarakat memang tidak seperti tahun lalu, cabai hampir setengah dari HET saat ini, daging juga di bawah HET, tetapi minyak goreng sudah mendekati HET, kita terus wanti-wanti itu,” katanya. (*)
Editor: M Idris