PROSUMUT – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga 7,39% dari jumlah keseluruhan penduduk Sumut. Selain itu, Edy juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebanyak 5,7% pada tahun 2023 mendatang.
“Selain itu, angka inflasi diharapkan stabil pada kisaran 2,75%, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 70,57 pada tahun 2017 menjadi 73,32 pada tahun 2023, penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,60% pada tahun 2017 menjadi 5,1% pada tahun 2023. Serta peningkatan pemerataan pendapatan melalui capaian indeks gini menjadi 0,300,” sebut Edy saat menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumut tahun 2018-2023, pada rapat Paripurna DPRD Sumut di Gedung Dewan Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin 11 Februari 2019.
Untuk mencapai target itu, Edy telah menyusun program lima prioritas pembangunan Sumut, yakni peningkatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan kerja.
Kemudian, peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam bentuk pemberian bea siswa bagi lulusan SMA/SMK berprestasi dari keluarga kurang mampu, agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Serta membangun kerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota dalam pembangunan sarana dan prasarana SMA/SMK di setiap kecamatan.
“Diarahkan antara lain kepada peningkatan kerja sama dengan institusi nasional dan internasional, serta pemangku kepentingan lainnya dalam membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana pendukung latihan kerja, link and match,” katanya.
Ada juga, pembangunan dan peningkatan infrastruktur pada kawasan strategis nasional.
“Serta pengembangan kawasan strategis provinsi dan pembangunan kawasan sport center berstandar internasional,” katanya.
Edy juga akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kwalitas sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan.
“Selain itu, mendorong pengembangan rumah sakit berkelas internasional, khususnya di pusat pertumbuhan ekonomi wilayah,” terang Edy.
Peningkatan di sektor agraris dan pariwisata, lanjut Edy, juga menjadi target pembangunan Provinsi kedepan. Hal tersebut akan diwujudkan dengan pengembangan produk unggulan daerah (one region, one product). Mengembangkan kawasan agripolitan dataran tinggi, agri techno park dan peternakan di wilayah Medan-Binjai-Karo (Mebidangro), juga agrowisata berstandar internasional.
Selain itu, pengembangan pusat kawasan budaya dan wisata religi melalui pembangunan dan pengembangan Islamic Center, situs dan cagar budaya juga masuk dalam target.
“Hal tersebut bertujuan untuk menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan ke depan,” kata Edy.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut Ruben Tarigan yang memimpin rapat paripurna mengatakan, rapat paripurna berikutnya akan dilanjutkan pada 19 Februari 2019 mendatang, dengan agenda membahas penyampaian pendapat umum atas laporan penyusunan pembahasan Ranperda RPJMD 2018-2023.
Dalam rapat itu, turut hadir pimpinan dan anggota DPRD Sumut, Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprovsu, awak media, serta undangan lainnya. (*)