PROSUMUT – Buntut temuan bangkai babi di Sungai Wampu Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara, mengakibatkan nelayan ogah melaut lantaran ikan tak laku dijual di pasaran.
Sejalan dengan itu, sang istri nelayan pun membantu mencari kerang demi mencukupi perekonomian keluarga.
Cik Piah (50) salah seorang istri nelayan di Desa Jaring Halus mengamini hal tersebut. Menurutnya, penampung atau tauke ikan enggan mau membeli ikan dari nelayan karena isu bangkai babi.
“Ikan tidak laku, suami tidak melaut, kami bantu cari kerang untuk belanja sehari-hari,” katanya, Senin 18 November 2019.
Ia berharap, hal seperti ini tak bertahan lama. Pasalnya, hal tersebut berdampak kepada para nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sementara itu, salah seorang penampung ikan di Desa Jaring Halus, Iwan Jangkung (45) mengatakan, sudah lebih sepekan ikan tidak laku di pasar karena isu bangkai babi tersebut. Padahal para nelayan menangkap ikan itu di laut tengah yang jaraknya ratusan mil.
“Pasokan ikan dari saya yang dikirim ke pasar, sudah dua kali dikembalikan karena tidak ada yang beli di pasar. Akhirnya, ikan tersebut saya bagikan ke warga setempat,” ujarnya.
Kepada pemerintah daerah, diharapkan dapat membantu mensosialisasikan makan ikan asal Jaring Halus tidak berbahaya. (*)