PROSUMUT – Mengantisipasi lonjakan harga sebagai dampak faktor cuaca hujan maupun jelang perayaan natal, Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan beras lewat pasar murah.
Dari Januari hingga pertengahan Desember 2022, total beras yang telah disalurkan mencapai 55.000 ton, diantaranya 40 persen ada di Medan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut, Arif Mandu mengatakan, penyaluran beras yang dilakukan itu untuk menekan harga beras premium yang mengalami kenaikan harga. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab dan Pemko setempat.
“Kami mendistribusikan beras medium ke pasar dengan harga beras medium yang dijual Bulog Rp9.500 per kg atau Rp47.500 untuk 5 kg. Sedangkan beras premium yang dijual Bulog sesuai harga pasar dan sifatnya dinamis. Saat ini, stok beras premium ada 175 ton,” kata Arif di Medan baru-baru ini.
Menurut Arif, jika pembelian beras petani mahal, maka harga jual juga mahal. Namun, kondisi saat ini harga beras premium Bulog Rp12.500 per kg. Tapi, harga itu bisa berubah sesuai harga pasar.
“Kenaikan harga (beras) bisa disebabkan faktor cuaca, hal ini biasanya juga hanya sesaat. Kemungkinan juga (kenaikan harga beras) karena faktor menjelang hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal, dan lainnya. Tapi, itu masih terkendali. Kenaikan itu merupakan mekanisme pasar yang tidak perlu dikhawatirkan,” jelasnya.
Arif menuturkan untuk stok beras cadangan pemerintah (yang dikuasai Perum Bulog Sumut mencapai 12 ribu ton dan aman hingga akhir tahun. Bahkan, pada Januari 2023 akan masuk lagi sebanyak 25 ribu ton beras yang dialokasikan cukup hingga Maret 2023.
“Masyarakat tidak ‘panic buying’ dalam menjelang akhir tahun ini. Belanja lah sewajarnya karena stok bahan pangan cukup,” kata Arif yang saat itu didampingi Humas Bulog Sumut, Frans Sugara. (*)
Editor : Muhammad Idris
previous post