PROSUMUT – Nama calon-calon menteri Presiden Jokowi 2019-2024 masih misterius. Termasuk posisi menteri pariwisata dan apakah nama kementeriannya akan kembali beeganti.
Namun, sebelum menerka siapa calon menteri pariwisata, kita harus mengetahui lebih dulu adanya kemungkinan perubahan nomenklatur kementerian di periode kedua Jokowi.
Hal itu seperti disampaikan Mantan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Senin 21 Oktober 2019 pagi.
“Mungkin 10 atau lebih nomenklatur baru. Yang paling terpenting itu adalah lima tahun ke depan wajah kementerian lembaga dan nomenklatur yang presiden ubah, tambah dan kurang itu jauh lebih siap, jauh lebih komprehensif, jauh lebih sempurna, berhasil dan maju di lima tahun kemarin, karena presiden telah membaca dan telah melakukan satu evaluasi menyeluruh, dimana yang lemah, di mana yang masih kurang dan di mana sudah berhasil ditingkatkan,” ujarnya.
Ngabalin merinci tujuh di antara 10 atau lebih kementerian yang bakal berubah nama.
Yakni Kementerian Lingkungan Hidup, perubahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kementerian Agraria Tata Ruang dan Kehutanan, peleburan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang dengan KLHK.
Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif, perubahan Badan Ekonomi Kreatif. Kementerian Investasi, perubahan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Badan Khusus Olahraga, perubahan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kementerian Pendidikan Tinggi, perubahan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Serta Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, peleburan dari Kementerian Pariwisata dan Kemendikbud.
Ngabalin mengatakan nomenklatur yang disebutnya itu masih dapat berubah lagi. Hal itu sepenuhnya tergantung kepada Jokowi.
Khusus Kementerian Pariwisata, kementerian yang satu ini kerap kali bergonta-ganti nama.
Sebut saja Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya lalu Kementerian Negara Kebudayaan, dan Pariwisata (Kemenegbudpar), Departemen Kebudayaan, dan Pariwisata (Depbudpar).
Berlanjut menjadi Kementerian Kebudayaan, dan Pariwisata (Kemenbudpar), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan terakhir tahun 2014-2019 menjadi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Jabatan menterinya pun tidak ada yang dua periode. Tiga nama terakhirnya adalah Arief Yahya, Mari Elka Pangestu, dan Jero Wacik.
Menilik ke belakang pada tahun 2014, nama kandidat menteri pariwisata saat itu pun masih amat misterius. Publik dibuat bertanya-tanya, siapa pengganti Mari Elka Pangestu?
Beberapa nama insan pelaku wisata saat itu masuk ke dalam bursa. Hingga ketika diumukan, Presiden Jokowi cukup memberikan kejutan dengan menunjuk Arief Yahya sebagai menteri pariwisata. (*)