PROSUMUT – Merger atau penggabungan terhadap sejumlah SD negeri di Kota Medan yang minim ruangan kelas disebut akan dilakukan Pemko Medan tahun ini.
Disebut-sebut, SD negeri yang akan di-merger termasuk di kawasan Kecamatan Medan Belawan yang hanya memiliki tiga kelas sebagai ruangan untuk belajar yaitu SD Negeri 060959 dan SD Negeri 060961.
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengakui memang ada rencana tahun ini beberapa SD negeri dilakukan merger atau regrouping. Misalnya, ada 8 sekolah maka menjadi 4 sekolah.
“Ada 8 sekolah (SD negeri) yang di-regrouping menjadi 4 sekolah. Sekolah mana saja, saya lupa,” ujar Akhyar kepada wartawan, Selasa 23 April 2019.
Kata dia, regrouping dilakukan dengan beberapa alasan atau pertimbangan, yaitu karena jumlah siswanya yang relatif sedikit. Kemudian, efisiensi manajemen sekolah.
Namun demikian, ketika ditanya kenapa baru sekarang dilakukan merger, Akhyar berdalih baru sekarang momennya tepat. “Ya momennya sudah tepat, sekolahnya dan segala macam,” tandasnya.
Diketahui, SD Negeri 060959 dan SD Negeri 060961 di Kecamatan Medan Belawan hanya memiliki 3 ruang kelas untuk belajar. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala SD Negeri 060959 Medan Belawan, Rosita Harianja dalam pertemuan di Komisi B DPRD Medan bulan lalu, 25 Maret 2019.
“Sekolah kami hanya terdiri dari 3 kelas. Padahal, logikanya SD itu harusnya 6 kelas karena terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6. Lain halnya dengan SMP, hanya terdiri dari 3 kelas,” ungkapnya.
Rosita mengaku miris dan sedih dengan kondisi sekolah yang belum genap setahun dipimpinnya. Semenjak Agustus 2018 memimpin SD Negeri 060959, kondisinya sudah seperti itu. Ruang belajar untuk siswa dibagi dua dengan cara disekat menggunakan triplek. Misalnya, 1 ruangan untuk kelas 1 dan kelas 2.
“Kami memohon kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan DPRD Medan bagaimana caranya agar sekolah kami ini memiliki 6 kelas. Artinya, ditambah 3 ruangan lagi,” sebutnya.
Tak hanya itu saja, fasilitas sekolah seperti halaman sangat kecil. Selain itu, tidak ada perpustakaan. “Kebetulan sekolah saya ini berada persis di samping SD Negeri 060961. Kondisinya juga miris, minim fasilitas sekolah. Ruang kelas hanya 3, halaman kecil dan tidak ada perpustakaan,” sebutnya.
Menurut dia, apabila demikian kondisi fasilitas sekolah atau sarana dan prasarananya, bagaimana mungkin meningkatkan kualitas peserta didik. Perkembangan psikologis siswa betul-betul menderita. “Seharusnya, anak-anak itu ada tempat bermain, ruang belajar yang nyaman dan berbagai fasiltas lainnya. Jangan pula ketika dewasa nanti, anak-anak tersebut baru merasakannya akibat tidak mendapatkan lingkungan bermain semasa kecil,” ujarnya.
Rosita berharap, kondisi sarana dan prasarana sekolah yang sangat miris ini menjadi perhatian serius dari Disdik Medan. Begitu juga dengan SD Negeri 060961, yang berdekatan persis. “Saya sudah koordinasi dengan korcam (koordinator kecamatan) Medan Belawan. Enggak tahu kenapa, sampai sekarang tidak ada perkembangan,” pungkasnya. (*)