PROSUMUT – Pemkab Langkat mengendalikan laju inflasi dengan strategi, hingga akhirnya berhasil menekan sampai berada di bawah angka nasional.
Salah satunya dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara lembaga pemerintah dan stakeholder.
Langkah konkrit yang dilakukan, seperti sidak pasar, operasi pasar murah bahkan menjalin kerja sama antar daerah guna menjaga stabilitas harga.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy seusai ikuti High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara, sekaligus Penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Aula T Rizal Nurdin Gubernuran, Selasa 23 Juli 2024.
“Hasil beberapa strategi kita perbuat terbukti di medio April kemarin, kita alami deflasi selama empat pekan secara beruntun.
Komoditas utama penyumbangnya cabai merah, cabai rawit dan beras dengan nilai indeks perkembangan harga (IPH) sekitar -1,17 persen,” jelas Faisal.
Lanjut dia, Langkat sebagai daerah non Indek Harga Konsumen (IHK), menggunakan IPH untuk menilai perkembangan inflasi.
Berdasarkan data proyeksi IPH dari Januari hingga pertengahan Juli, harga bahan pokok penting (Bapokting) masih tergolong wajar dan sehat sehingga masih berada di bawah angka nasional.
Sebelumnya, Pj Gubsu Agus Fatoni menjabarkan, kegiatan rutin bertujuan menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok sekaligus mengantisipasi inflasi di Sumut khususnya menjelang pelaksanaan hari besar keagamaan nasional.
“Ada empat gerakan yakni penurunan inflasi serentak, pasar murah serentak, menanam serentak, pangan murah serentak perlu dilakukan untuk menunjukkan keseriusan menangani inflasi serta menyatukan komitmen kita mengatasi inflasi secara serius, fokus dan kompak,” beber Agus.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provsu, Wira Kusuma memaparkan tentang tren inflasi di Indonesia yang menurun dan terkendali dalam 10 tahun terakhir.
Inflasi IHK pada Mei 2024 tercatat 2,84% namun di Juni 2,5 persen. Makanya, diperkirakan inflasi akan tetap terkendali di kisaran target 2,5 persen plus minus 1 persen hingga akhir 2024 dan 2025. (*)
Reporter: Jie
Editor: M Idris