PROSUMUT – Toke rumah makan Babi Panggang Karo (BPK) Vichada, Muliati Sinuhaji (60) ditemukan tewas bersimbah darah. Dekat pelipis sebelah kanan, ditemukan luka bekas tikaman.
Jenazah korban ditemukan di tempat usaha rumah makannya, Jalan Jamin Ginting, Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Kamis 7 Maret 2019 sekira pukul 07.00 WIB.
Kepada media, Nia, salah seorang pekerja korban mengatakan, pagi itu sekira pukul 06.00 WIB dia tiba di lokasi.
“Saya heran, biasanya jam 06.00 bapak (korban) sudah buka kedai (warung) dan pasang api. Tapi kali ini tidak,” kata Nia, Kamis 7 Maret 2019 sore.
Nia kemudian menggedor pintu. Namun, tidak ada sahutan korban dari dalam warung.
“Karena tidak ada sahutan dari dalam, saya menelpon anak bapak, David Sinuhaji,” tutur Nia di depan ruang Satreskrim Polres Karo.
Setiba di lokasi, David langsung mendobrak pintu rumah makan. Alangkah terkejutnya David melihat ayahnya tergeletak dengan mata tertutup selimut.
“Pas dibuka, darah sudah penuh di tilam. Bapak sudah meninggal,” beber Nia.
Panik, David menghubungi Polsek Berastagi. Tiba si lokasi, personel langsung menghubungi Polres Karo dan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification Sistem (INAFIS).
Usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.
Polisi kemudian langsung memasang Police Line (garis polisi) di lokasi kejadian.
Kanit Reskrim Polsek Berastagi Iptu J Munthe mengatakan, korban tewas akibat luka tusuk benda tajam di dekat pelipis sebelah kanan.
“Lebar luka diperkirakan selebar 3 cm dan dalam 1 cm. Tapi untuk lebih jelasnya, kita tunggu hasil Visum Et Refertum (VER),” sebut Munthe.
“Kawan-kawan sabar dulu ya, kami masih mendalami kasusnya. Nanti kalau sudah terekspose, takutnya pelaku lari makin jauh, ujar Kanit reskrim.
Namun Munthe menyebut, pihaknya menduga pelaku merupakan mantan pekerja korban yang beberapa hari ini sudah tidak bekerja lagi.
“Ada yang kita curigai. Masih kita kejar,” kata Munthe.
Selain menghabisi nyawa korban, pelaku juga menggasak barang berharga milik korban.
“Cincin emas dan berlian sudah tidak ada di tangan korban. Kerugian ditaksir Rp20 juta,” timpal salah seorang kerabat korban.(*)