Prosumut
Kesehatan

Borong Masker dan Sanitizer? Respon Berlebihan Soal Corona

PROSUMUT – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 memang menjadi permasalahan global mengingat penyebarannya yang cukup luas dan jumlah korban yang tidak sedikit.

Kondisi ini membuat masyarakat menjadi cukup panik dan meresponnya dengan memborong masker dan hand sanitiser mengingat kedua media ini dipercaya dapat menghambat penularan virus.

Menurut pandangan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Wahyu A Pratomo bahwa respon ini dinilai cukup berlebihan oleh masyarakat dengan memborong masker dan hand sanitiser.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

“Benar, sudah ada korban yang terkena virus Corona di Indonesia, dan jumlahnya 2 orang. Namun rumah sakit dan pemerintah telah berupaya untuk mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan pencegahan penyebarannya melalui isolasi terhadap korban,” jelasnya pada Prosumut, Jumat 6 Maret 2020.

Langkah ini katanya dinilai sudah tepat dan sesuai prosedur, tentunya untuk mencegah penularan. Pemerintah juga menurutnya, telah melakukan sejumlah sosialisasi terkait penyebaran virus ini.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

“Hanya saja peristiwa ini direspon cukup berlebihan. Hingga masker dan hand sanitiser kosong,” tambah Wahyu.

Lanjut Wahyu, adapun lonjakan permintaan yang tiba-tiba tentunya dapat berakibat terhadap kekurangan stok dan kemudian menghilang. Tetapi juga dimungkinkan, alasan hilangnya stok untuk mendorong kenaikan harga masker dan sanitiser lebih tinggi.

Sementara itu sambungnya, mekanisme pasar selalu demikian, ketika ketersediaan barang berkurang dan permintaan meningkat maka harga akan mahal. Untuk itu, Wahyu menegaskan sebenarnya masyarakat tidak perlu panik, karena virus ini telah mendapat perhatian serius.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

“Untuk itu, kita harapkan pemerintah harus menyiapkan standar prosedur di seluruh rumah sakit yang dimilikinya, serta dibantu rumah sakit non pemerintah (swasta) untuk mempersiapkan penanganan kasus ini. Dengan demikian, masyarakat menjadi tidak panik dan pembelian masker secara berlebihan menjadi tidak terjadi,” pungkasnya. (*)

Konten Terkait

Pencegahan Dini Covid-19, Ini Pesan Kadinkes Labuhanbatu

Editor Prosumut.com

RSUP HAM Visitasi Pengampuan Layanan ke 38 RSUD di Sumut dan Aceh

Editor prosumut.com

Pertemuan Ilmiah Perdoski Rekomendasi Majukan Kesehatan

Editor prosumut.com

Kasus Covid-19 di Sumut Masih ‘Impor’, dr Handoyo: Kita Harus Diam di Rumah

admin2@prosumut

Lagi, Warga Asahan Pegawai Bank Positif Covid-19

admin2@prosumut

Peserta Baru PBI BPJS Kesehatan di Medan Bertambah 11.000 Orang

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara