Prosumut
Kesehatan

Borong Masker dan Sanitizer? Respon Berlebihan Soal Corona

PROSUMUT – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 memang menjadi permasalahan global mengingat penyebarannya yang cukup luas dan jumlah korban yang tidak sedikit.

Kondisi ini membuat masyarakat menjadi cukup panik dan meresponnya dengan memborong masker dan hand sanitiser mengingat kedua media ini dipercaya dapat menghambat penularan virus.

Menurut pandangan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Wahyu A Pratomo bahwa respon ini dinilai cukup berlebihan oleh masyarakat dengan memborong masker dan hand sanitiser.

“Benar, sudah ada korban yang terkena virus Corona di Indonesia, dan jumlahnya 2 orang. Namun rumah sakit dan pemerintah telah berupaya untuk mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan pencegahan penyebarannya melalui isolasi terhadap korban,” jelasnya pada Prosumut, Jumat 6 Maret 2020.

Langkah ini katanya dinilai sudah tepat dan sesuai prosedur, tentunya untuk mencegah penularan. Pemerintah juga menurutnya, telah melakukan sejumlah sosialisasi terkait penyebaran virus ini.

“Hanya saja peristiwa ini direspon cukup berlebihan. Hingga masker dan hand sanitiser kosong,” tambah Wahyu.

Lanjut Wahyu, adapun lonjakan permintaan yang tiba-tiba tentunya dapat berakibat terhadap kekurangan stok dan kemudian menghilang. Tetapi juga dimungkinkan, alasan hilangnya stok untuk mendorong kenaikan harga masker dan sanitiser lebih tinggi.

Sementara itu sambungnya, mekanisme pasar selalu demikian, ketika ketersediaan barang berkurang dan permintaan meningkat maka harga akan mahal. Untuk itu, Wahyu menegaskan sebenarnya masyarakat tidak perlu panik, karena virus ini telah mendapat perhatian serius.

“Untuk itu, kita harapkan pemerintah harus menyiapkan standar prosedur di seluruh rumah sakit yang dimilikinya, serta dibantu rumah sakit non pemerintah (swasta) untuk mempersiapkan penanganan kasus ini. Dengan demikian, masyarakat menjadi tidak panik dan pembelian masker secara berlebihan menjadi tidak terjadi,” pungkasnya. (*)

Konten Terkait

Dosen USU Edukasi Masyarakat Karo Buat Bedak Dingin Berbahan Rempah

Editor prosumut.com

Diduga Terjangkit Bakteri Difteri, Mahasiswi FK USU Meninggal

Editor prosumut.com

IDI Sumut Ingatkan Mobilitas Warga Harus Diawasi dengan Baik

Editor prosumut.com

12 Ribu Warga Medan Calon Peserta Baru PBI BPJS Kesehatan Terancam Batal

Ridwan Syamsuri

Penambahan Konfirmasi Covid-19 Terus Terjadi di Sumut

Editor Prosumut.com

Puasa Saat Pandemi, Masyarakat Diimbau Menjaga Kesehatan Tenggorokan dan Lambung

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara