PROSUMUT – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) resmi meluncurkan AI Center of Excellence sebagai pusat pengembangan kecerdasan buatan (AI) nasional.
Peluncuran ini merupakan hasil kolaborasi dengan Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan NVIDIA.
AI Center of Excellence bertujuan untuk memperkuat daya saing Indonesia di bidang teknologi AI dan menjadi fondasi pembangunan ekosistem digital yang berdaulat, aman, dan inklusif.
Pusat ini memiliki enam program utama, yaitu pengembangan aplikasi AI di sektor prioritas, pelatihan dan sertifikasi untuk talenta digital, akselerator startup, kolaborasi dengan industri, pengembangan Large Language Model (LLM) nasional, dan forum kebijakan AI.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia bisa membangun kedaulatan teknologi secara mandiri.
“Kami ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar teknologi, tapi juga rumah bagi penciptaan dan inovasi AI,” ujarnya baru-baru ini.
Presiden Direktur Indosat, Vikram Sinha, menegaskan pentingnya akses yang merata terhadap teknologi AI.
“Kami ingin masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pengguna AI, tetapi juga inovator.”
AI Center of Excellence juga menargetkan pelatihan kepada satu juta masyarakat Indonesia di bidang AI, jaringan, dan keamanan digital hingga 2027.
Selain itu, Cisco akan melatih 500.000 orang melalui program Networking Academy hingga 2030.
Teknologi yang digunakan dalam pusat ini termasuk perangkat NVIDIA GB200 NVL72 dan sistem keamanan digital dari Cisco yang didukung oleh Sovereign Security Operations Center (SOC).
Dengan kehadiran AI Center of Excellence, Indonesia berharap dapat mempercepat transformasi digital dan mencetak talenta lokal yang mampu bersaing secara global. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris
