PROSUMUT – Buah kurma memang menjadi makanan favorit umat islam saat Ramadhan. Bukan karena rasa dan khasiatnya tapi juga karena kurma adalah buah yang dikonsumsi Rasulullah SAW.
Namun belakangan masyarakat jadi takut memakan kurma karena info yang beredar di media sosial. Info itu menyebutkan bahwa kurma-kurma dari Arab terinfeksi virus Corona.
Konon katanya virus itu berasal dari kotoran kelelawar yang hinggap di pohon-pohon kurma Arab.
“Untuk Kawan2 ku tersayang. Atas anjuran para Dokter, Menteri Kesehatan di Timur Tengah, maka dikeluarkan peringatan kepada para masyarakat muslim untuk mencuci kurma bersih2 sebelum dimakan. Karena tahun ini banyak *KELELAWAR* hidup di pohon2 kurma dan memakannya. Kelelawar2 ini membawa *VIRUS CORONA.* *CUCILAH BERSIH2* kurma dari negara manapun juga sebelum dimakan. Selamat dan Barokah Ramadhan 1440 H,” tulis pesan yang dibagikan salah satu pengguna Facebook.
Ternyata kabar yang beredar itu adalah hoaks. Bahkan hoaks serupa telah muncul sejak 2017.
Hal itu dikatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menyebut kabar tersebut sebagai hoaks mengutip penulusuran yang dilakukan oleh tim stophoax.id.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa tidak pernah ada saran atau peringatan apapun tentang kontaminasi virus corona melalui kelelawar.
Faktanya, virus dengan nama lengkap Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) ini menurut beberapa ahli ditularkan lewat udara khususnya dari bersin dan batuk orang terinfeksi.
Namun penularan lewat konsumsi makanan, terutama kurma impor, bukan hal yang terkonfirmasi.
Dan fakta lainnya, jika kurma terinfeksi virus maka mencuci tidak akan menghilangkan virusnya. (*)