Prosumut
Umum

Tak Kunjung Diberangkatkan, Ratusan Imigran Berbagai Negara di Medan Turun Ke Jalan

PROSUMUT – Para imigran pencari suaka dari berbagai negara berunjuk rasa di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang berada di Jalan Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara, Kamis 22 Agustus 2019.

Ratusan para imigran tersebut melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekesalan terhadap UNHCR yang tidak kunjung memberangkatkan mereka ke negara-negara tujuan suaka, seperti Australia, Selandia Baru, Amerika dan Kanada. Padahal, mereka sudah lama tinggal di lokasi penampungan di Medan.

“Saya sudah tujuh tahun tinggal di sini. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari UNHCR,” kata seorang imigran asal Sudan, Ishaq Bahar.

Para imigran yang tinggal di Medan berasal dari berbagai negara seperti Sudan, Somalia, Ethiopia, Palestina, Irak, Afganistan, Sri Langka dan beberapa negara lainnya ini, tak bisa bekerja. Sebab, negara maupun UNHCR tak memperbolehkan mereka bekerja.

“Lama-lama bosan hidup seperti ini. Kami hanya makan, tidur. Mencari kerja tidak boleh,” kata Ibrahim Basim, imigran asal Palestina.

Sepanjang hidup di Indonesia, mereka hanya mengharapkan dana bantuan dari PBB yang dikelola oleh lembaga non pemerintah, International Organization for Migration (IOM) dan UNHCR. Rata-rata, seorang imigran mendapat bantuan biaya hidup sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulan.

Menurut mereka, angka tersebut tak cukup untuk membiayai kehidupan mereka di kota besar seperti Medan. Belum lagi, tidak sedikit para imigran ini yang telah berkeluarga.

Di sini lain, mereka tak diperbolehkan mencari kerja untuk mendapat penghasilan tambahan. Bahkan, beberapa dari mereka mengatakan bahwa uang donasi dari negara-negara lain untuk mereka dipangkas oleh IOM.

Masalah lainnya, anak-anak mereka juga tidak bisa mendapat pendidikan formal selama tinggal di Indonesia. Belum lagi dengan biaya kesehatan yang juga tak mereka terima. Bahkan, jika ada imigran atau anak mereka yang sakit, tidak bisa langsung diobati.

Hal inilah yang memaksa mereka turun jalan, dan meminta pemerintah Indonesia dan UNHCR segera memberangkatkan mereka ke negara tujuan suaka.

“Kami tak memiliki masa depan jika terus tinggal di sini. Anak-anak kami tidak bisa sekolah. Biaya hidup sangat kecil. Kami minta segera diberangkatkan. Diproses,” kata Aiman Nasir, imigran asal Irak.

“Kehidupan kami hanya makan minum, tidak ada kegiatan sehingga kami stres makanya kami ingin meminta kepada pemerintah agar mengirim kami ke negara suaka. Namun, UNHCR hanya bilang sabar, dan sabar,” ujar Aiman.

Aksi para imigran ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat petugas kepolisian. Usai menyampaikan aspirasinya, para imigran kemudian membubarkan diri. (*)

Konten Terkait

Bikin Cantik Medan, Akhyar Apresiasi Anak Muda Buat Mural di Stadion Teladan

Editor prosumut.com

TNI AL Amankan 124 Pekerja Migran Ilegal di Labura

admin2@prosumut

Karyawan Lepas Tewas Tersengat Listrik

Ridwan Syamsuri

PRT Asal Nias Tewas Usai Gugurkan Kandungannya

Editor prosumut.com

Pelatih PSMS Musim Depan sedang Digodok

Ridwan Syamsuri

Soal Dampak Kabut Asap, Ini Kata BPBD Sumut

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara