Prosumut
Umum

Pengalaman Kadinkes Binjai Jalani Profesinya saat Pandemi Covid-19

PROSUMUT – Kadinkes Kota Binjai, dr Sugianto menceritakan pengalamannya menjalani profesi dokter selama Pandemi Covid-19, Minggu 15 November 2020. Mantan Direktur RSUD Djoelham Binjai itu bertaruh nyawa.

Bahkan, ia mengubur kekhawatiran akan tertular untuk menolong dan memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Ia mengisahkan, selama pandemik Covid-19 mendapat pengalaman yang tidak pernah terbayangkan sepanjang karier.

Ayah tiga anak itu harus rela jauh dari keluarga, untuk serta melaksanakan prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang diperlakukan khusus.

“Pengalaman selama Covid-19 enggak pernah terbayangkan, akan bolak balik ke pemakaman dan ikut ke liang lahat. Sudah ada puluhan kali ikut memakamkan pasien Covid-19. Ada di Tunggurono, Binjai Utara, Tandam, Limau Sundai,” katanya.

Ingatannya sangat kuat ketika ia mengisahkan pengalamannya saat menguburkan salah satu jenazah pasien Covid-19. Saat itu sedang menunaikan ibadah puasa dan tengah santap sahur bersama tim medis lainnya.

“Yang masih paling saya ingat ketika memakankan pasien Covid-19 hingga tengah malam, pernah juga sampai jam 4 pagi, pas mau sahur puasa juga. Juga pernah dilempari ambulans kami sama warga, mereka kira kami membawa jenazah, mungkin mereka takut,” ungkapnya.

Dokter kelahiran 1966 itu lebih takut tertular Covid-19 dibanding harus berulang kali ke pemakaman. Ia bersyukur, setiap kali ke pemakaman selalu bersama tim lainnya, dari TNI-Polri, BPBD dan relawan Covid-19.

Selain takut tertular karena interaksi dengan jenazah pasien Covid-19, ia terus berupaya memikirkan agar tidak membawa virus berbahaya ini ke anak dan istrinya. Ia pun bersyukur memiliki keluarga yang memahami resiko profesinya.

“Sudah banyak tim medis yang kehilangan nyawa karena tertular. Saya juga khawatir jika saya jadi tertular atau menularkan. Kalau pulang mandi, ganti baju baru dapat sentuh keluarga, mensterilkan diri sesuai anjuran prokes. Banyak waktu untuk keluarga yang harus direlakan selama Covid-19,” ungkapnya.

Perlahan angka penyebaran dan terpapar Covid-19 di Kota Binjai, berangsur terus menunjuk grafik menurun. Saat ini, Kota Binjai sudah berubah status menjadi zona oranye, setelah sebelumnya masuk zona merah Covid-19.

“Saya apresiasi kepada tenaga medis yang selama ini berjuang, sekarang Binjai sudah zona oranye, setelah menurunnya angka yang meninggal dunia terpapar Covid-19. Tiga minggu belakangan sudah hampir tidak ada. Paling satu kemarin, sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya. Mereka mempertaruhkan nyawanya untuk menolong orang,” ujarnya.

“Menurunkan Covid-19 juga terlihat dari jumlah kunjungan ke RS, sudah jauh berkurang. Pemerintah juga membenarkan isolasi mandiri dengan gejala ringan dan dengan syarat tertentu,” sambungnya didampingi Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Binjai, dr Indra Tarigan. (*)

 

Reporter : Muhammad Akbar
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Penertiban Reklame di Medan Berlanjut Lagi, 18 Unit Ditumbangkan

Editor prosumut.com

Tak Ada Selamat, 1 WNI Tercatat Penumpang Ethiopian Airlines

Editor prosumut.com

Sedekah Bersama IPHI dan PT LNK, Ondim Mohon Didoakan Amanah

Editor prosumut.com

Rusuh! Pembukaan Liga Indonesia Diwarnai Bentrokan Suporter

Val Vasco Venedict

APKASI Otonomi Expo 2019; Kabupaten Sergai Promosikan PATAYA

Ridwan Syamsuri

Tawuran di UHN Medan, Polisi Tetapkan 3 Tersangka

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara