PROSUMUT – Rumah KPR bersubsidi kian diminati oleh masyarakat. Terlebih saat ini populasi manusia terus bertambah dan hunian-hunian baru selalu diincar.
Untuk itu pemerintah agaknya perlu menambah kuota rumah KPR bersubsidi tersebut.
Terkait kemungkinan penambahan kuota rumah bersubsidi, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan pihaknya masih menunggu anggaran dari Kemenkeu.
“Anggarannya ada atau tidak, itu tergantung Kemenkeu,” ujarnya.
Ia mengakui penambahan kuota itu memang diperlukan mengingat saat ini sudah hampir habis.
Saat ini, kata dia, kuota KPR bersubsidi yang dimiliki PT Bank Tabungan Negara (BTN) sudah hampir habis, kendati kuota tersebut masih dimiliki oleh 24 bank lainnya.
Karenanya, mereka akan melakukan evaluasi penyaluran kuota subsidi yang diberikan kepada bank-bank terkait yang apabila ditemukan inefisiensi, kuota subsidi tersebut bisa dimungkinkan untuk dialihkan ke BTN.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengatakan pemerintah sudah mencarikan solusi dengan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar menambah kuota subsidi secara nasional sebab permintaan semakin meningkat.
“Pemerintah sudah bikin target, tahun ini minimal 1.250.000 untuk program 1 juta rumah. Kalau di BTN, subsidi itu juga meningkat dari 751 ribu unit, kita naikkan 850 ribu. Berarti kita minta sekitar 50 ribu unit tambahannya,” kata Maryono. (*)