Prosumut
Ekonomi

Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Terus Menguat

PROSUMUT – Nilai tukar Rupiah terus menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dalam beberapa hari terakhir ini. Namun, penguatan Rupiah tersebut dinilai masih kemurahan atau undervalued.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, ke depannya nilai tukar Rupiah terhadap USD berpotensi terus stabil menguat.

“Nilai tukar Rupiah ke depan akan bergerak stabil dan Rupiah saat ini masih undervalued,” kata Perry saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat 22 Februari 2019.

Perry mengungkapkan, ada empat faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini.

BACA JUGA:  OJK Sumut Perkuat Edukasi Keuangan untuk Tekan Judi Online dan Pinjol Ilegal

“Jadi ke depan stabilitas Rupiah akan didukung oleh empat hal, yakni masuknya aliran modal asing tambah suplai valas (valuta asing) dalam negeri, kedua fundamental ekonomi lebih baik dari sisi pertumbuhan, inflasi rendah dan CAD yang juga menurun,” ujarnya.

Selain itu, kenaikan suku bunga AS atau FFR yang dilakukan oleh The Fed tidak akan seagresif tahun lalu. Hal itu membuat posisi Rupiah semakin aman di pasar.

“Tentu saja ketiga FFR yang kan lebih rendah semula tiga kali, kemudian diturunkan dua kali dan diperkirakan tahun ini hanya naik satu kali FFR,” jelasnya.

BACA JUGA:  Sektor Keuangan Sumut Tumbuh Positif: Kredit Naik 8,35 Persen, Fintech Melejit 46,45 Persen

Terakhir adalah mekanisme pasar yang dinilai semakin membaik. “Keempat mekanisme pasar yang terus semakin baik, baik di swap, dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward),” tutupnya.

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Jumat ini. Rupiah kemungkinan melemah ke level 14.080 per USD hingga 14.100 per USD.

Mengutip Bloomberg, Jumat 22 Februari 2019, Rupiah dibuka di angka 14.077 per USD, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.070 per USD.

BACA JUGA:  Indomobil Group dan PLN Icon Plus Kolaborasi Strategis dalam Electricity Connect 2024

Sejak pagi hingga siang, Rupiah bergerak di kisaran 14.070 per USD hingga 14.085 per USD. Jika dihitung dari awal tahun, Rupiah masih menguat 2,17 persen.

Nilai tukar Rupiah sempat melemah seiring ditahannya suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) oleh BI (*)

Konten Terkait

Jadi Sekondan Ahok Benahi Pertamina, Siapa Pengganti Emma di Telkomsel?

valdesz

Waspadai Cuaca Ekstrem Akhir Tahun Terhadap Harga Pangan

Editor Prosumut.com

Wings Care Hadirkan Ekonomi Pencuci Piring Varian Nanas & Jeruk Nipis, Solusi Atasi Lemak dan Bau Tak Sedap

Editor prosumut.com

Ekonomi Sumut Triwulan II 2020, Kontraksi 2,37 dari Tahun Lalu

admin2@prosumut

Harga Kebutuhan Pokok Turun, Sumut Akan Cetak Deflasi

Editor Prosumut.com

Pelaku UMKM Diberi Latihan Pemasaran Digital

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara