Prosumut
Kesehatan

Makan Daging Babi, Otak Wanita ini Digerogoti Parasit Hingga Tewas

PROSUMUT – Daging babi memang banyak dikonsumsi penduduk dunia. Banyak pula yang menjadikan babi menjadi makanan favoritnya.

Namun, banyak penelitian membuktikan daging babi mengandung banyak parasit. Karena babi sering hidup di daerah kotor dan juga pemakan segala termasuk kotoran manusia.

Selain cacing pita, peneliti pernah menemukan parasit-parasit lain dalam daging babi yang tidak diolah secara benar. Parasit itu akan menular kepada orang yang mengonsumsi dagingnya.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Seperti yang terjadi pada seorang wanita berusia 18 tahun di India. Ia tewas karena larva parasit telah menggerogoti otaknya setelah makan daging babi yang tidak terlalu matang.

Dilansir dari Daily Mirror, Kamis 28 Maret 2019 karena otaknya diserang oleh larva parasit, wanita itu sempat kejang sebelum akhirnya meninggal.

Petugas medis mengatakan bahwa larva telah menyebabkan kista, dan menumpuk di seluruh otaknya.

Kondisi tersebut benar-benar mematikan, dan disebut dengan istilah neurocysticercosis, kondisi yang disebabkan oleh bakteri daging babi yang kurang matang, menyerang melalui sistem saraf.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Karena kondisinya yang kritis, dokter tidak bisa menyelamatkan remaja tersebut.

Pascakejadian itu, Dr Nishath Dev yang memimpin perawatan menulis dalam jurnal The “New England Journal of Medicine”.

Ia mengatakan Orangtua korban sempat melaporkan bahwa ia telah mengalami sakit pada paha kanannya selama satu minggu.

“Pada pemeriksaan fisik, pasien sempat mengalami bingung, karena dia juga mengalami pembengkakan mata kanan,” katanya.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Selain itu, lewat pencitraan resonansi magnetik kepala, menunjukkan banyak lesi kristik yang jelas di seluruh korteks serebral dan batang otak kecil yang konsisten dengan neurocystucercosis.

Pasien telah melakukan pemindaian MRI, yang mengungkapkan bahwa dia memiliki kista di korteks serebralnya, pada lapisan otak terluar.

Pihak medis memberikan obat anti-epilepsi untuk menghentikan kejangnya. Namun sayang nyawanya tidak terselamatkan.(*)

Konten Terkait

Polisi Pangkat Bripka di Langkat Positif Covid-19

admin2@prosumut

Dinas Pertanian Labuhanbatu Semprot Disinfektan Rumah Ibadah

admin2@prosumut

Wamenkes RI Harap RSUP HAM Kembangkan Layanan Eksekutif Bagi Pasien 

Editor prosumut.com

Kota Medan Banyak Berkeliaran ODGJ, Ini Penyebabnya

Editor prosumut.com

Social Distancing, PMI Imbau Jangan Takut Donor Darah

admin2@prosumut

RSUP HAM Peringati Hari Kanker Anak Sedunia Bersama Pasien

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara