Prosumut
Kesehatan

Makan Daging Babi, Otak Wanita ini Digerogoti Parasit Hingga Tewas

PROSUMUT – Daging babi memang banyak dikonsumsi penduduk dunia. Banyak pula yang menjadikan babi menjadi makanan favoritnya.

Namun, banyak penelitian membuktikan daging babi mengandung banyak parasit. Karena babi sering hidup di daerah kotor dan juga pemakan segala termasuk kotoran manusia.

Selain cacing pita, peneliti pernah menemukan parasit-parasit lain dalam daging babi yang tidak diolah secara benar. Parasit itu akan menular kepada orang yang mengonsumsi dagingnya.

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

Seperti yang terjadi pada seorang wanita berusia 18 tahun di India. Ia tewas karena larva parasit telah menggerogoti otaknya setelah makan daging babi yang tidak terlalu matang.

Dilansir dari Daily Mirror, Kamis 28 Maret 2019 karena otaknya diserang oleh larva parasit, wanita itu sempat kejang sebelum akhirnya meninggal.

Petugas medis mengatakan bahwa larva telah menyebabkan kista, dan menumpuk di seluruh otaknya.

Kondisi tersebut benar-benar mematikan, dan disebut dengan istilah neurocysticercosis, kondisi yang disebabkan oleh bakteri daging babi yang kurang matang, menyerang melalui sistem saraf.

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

Karena kondisinya yang kritis, dokter tidak bisa menyelamatkan remaja tersebut.

Pascakejadian itu, Dr Nishath Dev yang memimpin perawatan menulis dalam jurnal The “New England Journal of Medicine”.

Ia mengatakan Orangtua korban sempat melaporkan bahwa ia telah mengalami sakit pada paha kanannya selama satu minggu.

“Pada pemeriksaan fisik, pasien sempat mengalami bingung, karena dia juga mengalami pembengkakan mata kanan,” katanya.

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

Selain itu, lewat pencitraan resonansi magnetik kepala, menunjukkan banyak lesi kristik yang jelas di seluruh korteks serebral dan batang otak kecil yang konsisten dengan neurocystucercosis.

Pasien telah melakukan pemindaian MRI, yang mengungkapkan bahwa dia memiliki kista di korteks serebralnya, pada lapisan otak terluar.

Pihak medis memberikan obat anti-epilepsi untuk menghentikan kejangnya. Namun sayang nyawanya tidak terselamatkan.(*)

Konten Terkait

Positif Covid-19 Asahan Bertambah 2 Orang

admin2@prosumut

PT Ray Pendopo Semprot Disinfektan Kawasan Perumahan di 7 Titik

admin2@prosumut

Terus Naik, Positif Covid-19 Sudah 202 Orang

admin2@prosumut

Cegah Penyebaran Corona, 24 PT di Sumut Berlakukan Kuliah Daring

admin2@prosumut

Dua Anak Gangguan Ginjal Akut Masih Dirawat, RSUP HAM Siap Jadi Rujukan

Editor prosumut.com

Ciri Relawan Sejati! Yayasan Bitra Tawarkan Pusat Pelatihannya Jadi Tempat Karantina Covid-19

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara