PROSUMUT – Korea Selatan mulai mencemaskan laporan yang menyatakan dugaan Korea Utara mengaktifkan kembali situs peluncuran rudal. Karena hal itu bisa merusak dialog yang tengah berjalan dengan Amerika Serikat. Mereka berharap hal ini tidak berdampak luas terhadap proses itu.
“Tentu laporan itu akan berpengaruh tapi saya tidak yakin seberapa besar pengaruhnya (terhadap dialog AS-Korut) karena laporan itu belum terverifikasi,” ucap Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom, dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.
Pernyataan itu diutarakan Kim Chang-beom menanggapi laporan Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) yang mendeteksi indikasi Korut berupaya mengaktifkan kembali situs peluncuran rudal Tongchang-ri.
Indikasi itu didapat karena Korut terpantau membuka atap dan pintu situs tersebut, meski laporan itu tak menjelaskan waktu pasti pergerakan itu terjadi.
“Saya pikir hal pertama yang harus kita lakukan adalah memverifikasi laporan tersebut lalu memutuskan responsnya. Tapi menurut saya tidak ada alasan bagi Korut untuk melakukan tindakan provokatif seperti itu dalam situasi saat ini. Itu yang kami harapkan,” ucap Kim Chang-beom.
Laporan itu muncul kurang dari sepekan setelah pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, berlangsung tanpa menghasilkan kesepakatan terkait denuklirisasi.
Meski begitu, Kim Chang-beom menganggap pertemuan di Hanoi, walau gagal menghasilkan kesepakatan, merupakan sebuah kemajuan dalam proses perdamaian di Semenanjung Korea. Terutama dalam hal perbaikan hubungan AS dan Korut.
“Walaupun kami sedikit kecewa dengan hasil pertemuan, tapi kami melihat pertemuan di Hanoi kemarin produktif, setidaknya kedua pemimpin (Trump dan Kim Jong-un) tetap membiarkan meja perundingan terbuka,” paparnya.
Selain itu, Kim Chang-beom juga menilai Trump dan Kim Jong-un lebih terbuka dan transparan dalam pertemuan kemarin.
Korsel sendiri tengah berupaya mempertemukan kembali Trump dengan Kim.
“Kami mencoba melakukan beberapa upaya untuk memastikan kedua belah pihak (Trump dan Kim Jong-un) duduk bersama lagi, jika memungkinkan dalam waktu dekat,” ucap Kim Chang-beom.(*)