PROSUMUT – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Covid-19 gencar mendeteksi dini kasus positif Covid-19. Hal ini guna menurunkan angka kasus penularan baru di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan, sejak dibentuknya Tim Satgas Covid-19 Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) terjadi penurunan kasus yang signifikan.
“Penurunan ini terjadi karena telah dilakukan pengetatan di Mebidang. Angka kesembuhan juga meningkat. Hal ini bisa kita lihat dari perbandingan data dari tanggal 14 Agustus 2020 hingga 24 September 2020,” sebut Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah pada wartawan, Jumat 25 September 2020.
Dijelaskannya untuk data di tanggal 14 Agustus tercatat angka sembuh secara akumulasi ada 2.437 dan di tanggal 24 September ada 6.005.
Sedangkan untuk angka terkonfirmasi Covid-19 pada tanggal 14 Agustus secara akumulasi ada 5.427 kasus dan di tanggal 24 September ada 9.749.
“Angka sembuh sangat bertambah signifikan. Sedangkan untuk bertambahnya kasus positif hal ini wajar karena kita memeriksa hasil hasil swab sudah mendekati target yakni di atas 2.000 sampel. Bahkan diketahui angka positif yang ditemukan atau positivity rate melalui pemeriksaan testing PCR Covid-19 sudah 12 persen. Kita sudah melampaui standar yang direkomendasikan WHO yakni itu 5 persen,” jelasnya.
Untuk itu, sambung Aris saat ini Pemprov Sumut sedang fokus pada 3T yakni Testing, Tracking dan Tracing, lalu Treatment. Adapun testing ini telah dilakukan yakni sehari sudah 2.100 testing PCR setiap hari. Kalau untuk target di Sumut itu harus 2.200 testing PCR.
“Apalagi sudah 11 laboratorium yg ada di Sumut yang sudah standby di rumah sakit. Ada di Tanah Karo, di Binjai, di Deli Serdang, yang terbaru kita akan buka di Nias. Tujuannya ini untuk menurunkan case positivity rate tadi. Kalau sebelum pengetatan Mebidang atau sebulan lalu case positivity rate kita 26 persen kini sudah 12 persen. Jd artinya sudah banyak orang yang positif ditemukan,” terangnya.
Kedua itu tracking dan tracing orang-orang yang positif. Di mana ada 70 persen jumlah kasus yang positif pada orang tanpa gejala. Dijelaskan Aris, Pemprov sedang menyiapkan tempat karantina terpusat yang akan dilakukan di hotel.
“Ada sekitar 1.200 kamar hotel yang akan disiapkan untuk isolasi terpusat ini. Kita juga sudah bahas dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut,” ungkapnya.
Terakhir yakni fokus pada treatment, yakni fokus pada rumah sakit (RS) rujukan dengan RS khusus darurat Covid di Rs GL Tobing dan Martha Friska. Saat ini RS Martha Friska juga telah menyiapkan segala penanganan pasien dengan tipe sedang sampai berat.
“Terbaru kita sedang menyiapkan mesin hemodialisa yakni mesin pencuci darah. Selama ini kasus Covid comorbid (penyakit penyerta) ini cukup banyak. Kita kirim ke RS lain. Maka saat ini kita sedang menyiapkan ini dan juga untuk kamar-kamar bedah di Martha Friska,” pungkasnya. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Iqbal Hrp
Foto :