Prosumut
Ilustrasi.
Kesehatan

Dinkes Sumut Gencarkan Gerakan Kolaboratif, Cegah Stunting dengan PMT

PROSUMUT — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dinas Kesehatan Sumut tengah menggalakkan program kolaboratif untuk menanggulangi stunting di tahun 2025.

Strategi yang dilakukan menggabungkan intervensi spesifik dan sensitif, dengan sasaran utama ibu hamil dan balita yang mengalami masalah gizi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis menjelaskan, upaya ini mencakup Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal yang didanai langsung oleh Kemenkes dan disalurkan melalui Puskesmas.

Setiap penerima akan memperoleh makanan lengkap berupa nasi, lauk, dan sayur setiap hari, serta kudapan berbahan lokal seperti tempe, jagung dan lainnya.

“PMT Lokal ini menyasar ibu hamil dan balita bermasalah gizi. Ini bentuk intervensi spesifik dari Kemenkes, dan sudah dituangkan dalam petunjuk teknis,” katanya, Selasa 20 Mei 2025.

Di tingkat provinsi, Pemprovsu dan BKKBN Sumut juga akan menggencarkan Gerakan Nasional Orang Tua Cegah Stunting. Dinas Kesehatan Sumut akan memetakan sasaran melalui persilangan data keluarga berisiko stunting, kemiskinan ekstrem, dan balita bermasalah gizi.

Data ini akan menjadi dasar dalam penyaluran bantuan berbentuk paket senilai Rp450 ribu per bulan selama tiga bulan.

Program tersebut diharapkan tidak hanya didanai oleh APBD saja namun juga diharapkan melibatkan sektor swasta melalui program CSR, serta partisipasi ASN, TNI/Polri, dan individu masyarakat secara langsung.

“Ini gerakan bersama. Kita ingin ini menjadi bentuk kepedulian semua pihak untuk mencegah stunting,” ujarnya.

Selain itu, strategi pencegahan jangka panjang juga dijalankan melalui pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, edukasi berkelanjutan, serta penguatan layanan kesehatan ibu dan anak. Pemeriksaan kehamilan enam kali dan dua kali kunjungan untuk bayi baru lahir tetap menjadi program rutin yang dijalankan oleh puskesmas.

Hingga saat ini, data sasaran penerima bantuan sedang dalam proses verifikasi, dengan mengacu pada sumber data keluarga berisiko stunting, kemiskinan ekstrem, dan status gizi balita.

“Skema dan pelaksanaan program ini sedang kita susun agar penanganannya tepat sasaran dan berdampak nyata,” tuturnya. (*)

Reporter: Nastasia

Editor: M Idris

BACA JUGA:  ‎RSJ Prof Muhammad Ildrem dan PWA Sumut Teken MoU, Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Jiwa

Konten Terkait

Warga Negeri Bertuah Kompak Cegah Covid-19, Bupati Ucapkan Terima Kasih

admin2@prosumut

Analis Lab Ini Positif Covid-19, Status Warga Asahan

admin2@prosumut

RSUP HAM Pertahankan Akreditasi Paripurna

Editor prosumut.com

Enggan Pakai Behel, Rapikan Gigi Dengan Klar Aligner

Editor prosumut.com

Akibat Covid-19, Dinkes Medan Tutup Puskesmas Padangbulan

admin2@prosumut

HUT RSUD Pirngadi Medan ke-96, Komit Terus Berbenah Demi Sejahterakan Pegawai

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara