Prosumut
Politik

Mengancam Dinasti SBY, Ini Analisa Pengamat soal Desakan KLB Demokrat

PROSUMUT – Desakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) disebut-sebut sebagai langkah menggagalkan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat Ketua Umum Demokrat.

Pengamat Politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah berpendapat upaya untuk menggagalkan AHY tersebut agar partai yang berbasis nasional relegius terhindar dari dinasti kekuasaan dan kekuatan SBY.

“KLB ini berpotensi sebagai upaya gagalkan SBY mewariskan Demokrat ke AHY, tentu bagi kader berpengaruh kondisi itu tidak menguntungkan secara politis,” ungkap Dedi dilansir Akurat, Minggu 16 Juni 2019.

BACA JUGA:  Anggaran RSUD Pirngadi pada RAPBD 2025 Dikritisi Anggota Komisi II DPRD Medan, Cenderung Fokus Pembangunan Fisik

Lebih lanjut Dedi mengatakan dorangan KLB tersebut disebabkan karena inkonsistensi terhadap dukungan Pilpres 2019 serta merosotnya suara Demokrat pada Pemilu 2019 yang menurut hingga 3 persen dari Pemilu 2014.

“Selain karena hasil Pemilu yang tidak menyenangkan, ada kekhawatiran tokoh berpengaruh Demokrat jika SBY hendak hadirkan oligarki, inilah yang membuat suasana Demokrat tidak kondusif, terlebih momen saat ini sangat menentukan sebelum terbentuknya pemerintahan baru Oktober nanti,” jelasnya.

BACA JUGA:  Anggaran RSUD Pirngadi pada RAPBD 2025 Dikritisi Anggota Komisi II DPRD Medan, Cenderung Fokus Pembangunan Fisik

Dengan demikian, lanjut Dedi, jika KLB berhasil digelar dan SBY harus tunduk keputusan KLB dengan tidak lagi memimpin Demokrat, ada harapan AHY kehilangan posisi strategis, karena sangat kecil kemungkinan AHY berhasil ambil alih posisi Ketum dari proses KLB yang terbuka.

“Jika kondisinya demikian, bukan tidak mungkin jika AHY terbuang dari Demokrat,” tandasnya.

BACA JUGA:  Anggaran RSUD Pirngadi pada RAPBD 2025 Dikritisi Anggota Komisi II DPRD Medan, Cenderung Fokus Pembangunan Fisik

Sebelumnya Kongres Luar Biasa (KLB), diinisiasi oleh politisi senior Partai Demokrat.

KLB Partai Demokrat ini diinisiasi salah seorang diantaranya politisi Max Sopacua, dengan menamakan Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD).

GMPPD meminta DPP bisa mencari jalan keluar agar partai pimpinan Ketum SBY tersebut bisa bangkit kembali. Seperti diketahui, Demokrat hanya memperoleh suara 7,7 persen dalam Pemilu 2019. (*)

Konten Terkait

Putusan DPP, Baskami Ginting Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Sumut

Editor prosumut.com

Bobby Nasution-Surya Resmi Daftar Pilgubsu 2024 ke KPU Sumut

Editor prosumut.com

Kecewa Pembekuan Ketua Ranting PP, Sejumlah Kader Aksi Tabayun

Editor Prosumut.com

Dedi Iskandar Batubara Daftar Calon Anggota DPD RI

Editor prosumut.com

Soekirman Kembalikan Berkas Formulir Penjaringan ke PDIP Sergai

Editor prosumut.com

Diskusi dengan Jurnalis, KPU Sumut Harapkan Peran Aktif Media pada Pilgubsu 2024

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara