PROSUMUT – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan perdagangan pekan ini setelah lebaran bergerak menguat. IHSG menguat ditengah banyaknya sentimen buruk yang menghantui pasar keuangan.
Selama liburan, setidaknya ada aksi demonstrasi rusuh di Hongkong yang meminta merdeka dari China. Sementara itu, tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China terus memburuk. Di sisi lain, jumlah kasus positif corona di tanah air trennya terus mengalami peningkatan.
Menurut pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, pelaku pasar keuangan pada dasarnya lebih mencermati perkembangan kebijakan terkini dari pemerintah terkait dengan aktifitas New Normal. Dibukanya sejumlah lockdown di banyak negara, ini menjadi kabar baik yang lebih mempengaruhi ketimbang isu-isu kesehatan maupun perang.
Pagi ini, IHSG di buka menguat di level 4.555, dan sejauh ini masih mengalami penguatan dikisaran 4.591 atau meguat sekitar 1 persenan,” ujar Gunawan, Selasa 26 Mei 2020.
Meskipun kinerja IHSG membaik, sambung Gunawan, namun kinerja mata uang Rupiah mengalami pelemahan. Rupiah terpantau melemah dikisaran 14.750 per US Dolar.
“Pekan ini masih akan menjadi pekan yang belum sepenuhnya akan membuat pasar keuangan mampu bergerak di zona hijau,” sebut ekonom dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ini.
Ia menambahkan, pelaku pasar masih harus mencermati perkembangan eksternal yang bisa saja menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan domestik.
“Fokus pasar masih tertuju dengan ragam perkembangan isu yang cenderung berpotensi menggerakan pasar ke zona negatif. Jadi, tetap harus berhati hati,” tandasnya. (*)
Reporter : Rayyan Tarigan
Editor : Iqbal Hrp
Foto :