Prosumut
Umum

Penggunaan Internet Meningkat, Keamanan Sistem Gojek Terjaga 

PROSUMUT – Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat Indonesia menjadi pengguna aktif internet, namun hal tersmebut tidak seimbang dengan pengetahuan mengenai cara beraktivitas daring dengan aman. Karena hal ini, Gojek memastikan keamanan sistemnya tetap terjaga.

Melalui inisiatif #AmanBersamaGojek yang diluncurkan Februari lalu, perusahaan terus menggencarkan edukasi, meningkatkan keandalan sistem teknologi, dan proteksi Jaminan Saldo GoPay Kembali.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebutkan penggunaan internet menunjukkan peningkatan hingga 40 persen, dan akses yang biasanya didominasi dari kawasan perkantoran kini didominasi dari kawasan pemukiman.

Sementara, CfDS UGM mencatat kejahatan siber termasuk penipuan rekayasa sosial juga meningkat terutama menyasar pembelanjaan barang medis dan kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA:  MPC PP Rokan Hulu Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Tiga Provinsi Terdampak Banjir

Adjunct Researcher Centre for Digital Society (CfDS), Ir. Tony Seno Hartono, M. Ikom dalam diskusi online, “Aman Beraktivitas di Platform Digital Selama Pandemi COVID-19” yang digelar CfDS, Universitas Gadjah Mada (UGM), mengatakan pengetahuan yang minim mengenai keamanan daring, memperbesar potensi kejahatan penipuan berteknik memanipulasi psikologis (magis). Teknik ini sifatnya sederhana, tidak perlu meretas sistem namun dampaknya luar biasa.

“Kami mengamati selama masa pandemi penipuan jenis ini tetap ada dan cenderung meningkat,” katanya, Jumat 29 Mei 2020.

Teknik manipulasi psikologis, kata Tony, merupakan teknik lama yang menyasar pengguna yang kurang waspada dalam bertransaksi daring dan memancing korban untuk memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, nomor kartu ATM bahkan bisa sampai password dan nama ibu kandung, umumnya pelaku menggunakan iming-iming atau mengatasnamakan lembaga resmi.

BACA JUGA:  Danantara Indonesia-BP BUMN Kerahkan 1.000 Lebih Relawan dan 100 Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Penanganan Bencana

“Sekarang mereka biasanya mengatasnamakan aplikasi tertentu atau lembaga tertentu, kalau dulu modusnya mama minta pulsa atau saudara sedang sakit,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gojek aplikasi on-demand terdepan di Indonesia menegaskan bahwa keamanan ekosistemnya terus diperkuat. Apalagi  selama pandemi, Gojek tetap menjadi andalan masyarakat yang berada di rumah, terlihat dari kenaikan transaksi GoPay di layanan GoFood, GoSend dan GoShop serta di luar layanan Gojek seperti e-commerce, gaming hingga donasi digital.

BACA JUGA:  PLN UP2B Sumbagut Pantau Keandalan Sistem Kelistrikan Pascabencana di Aceh dan Sumut

Senior Vice President IT Governance, Risk & Compliance, GoPay, Genesha Saputra, menjelaskan, sistem Gojek diamankan dengan Gojek SHIELD, yaitu teknologi keamanan kelas dunia yang menjamin keamanan pengguna saat menggunakan aplikasi Gojek.

“Gojek SHIELD diaplikasikan di seluruh aplikasi untuk konsumen, merchant dan mitra driver. Penerapan Gojek SHIELD memungkinkan adanya perlindungan keamanan berlapis melalui penerapan verifikasi PIN, dan tidak kalah mutakhir adalah intervensi chat berbasis artificial intelligence, guna mencegah aksi penipuan bermodus manipulasi psikologis,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            :

Konten Terkait

David Luther Lantik Busor Pimpin Satgas AMPI Medan

Editor prosumut.com

Pilot Maut Itu Ternyata Tukang Ledeng!

Val Vasco Venedict

Forum ILOC 2019 : Penting Mencari & Memaknai Data

Val Vasco Venedict

Sistem Zonasi Permudah Calon Jamaah Haji

Ridwan Syamsuri

Kapolres Langkat Serukan Komunitas Angkutan dan Betor Patuhi Prokes

Editor Prosumut.com

Akademisi Unpab: Ironis, Potensi Ekonomi Sumut Jadi Pusat Kemiskinan Baru

Ridwan Syamsuri
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara