Prosumut
Ekonomi

Virus Corona Picu Deflasi di Sumut

PROSUMUT – Di tengah mewabahnya virus corona, Sumut berpeluang mencetak deflasi dikisaran 0,15 persen hingga 0,2 persen. Bahkan, berpotensi bisa lebih.

“Sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami penurunan yang sangat tajam dan konsisten. Tren pelemahan harga kebutuhan pokok belakangan ini tidak terlepas dari keterbatasan aktifitas ekonomi masyarakat seiring dengan penyebaran virus corona,” ungkap pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Senin 30 Maret 2020.

Disebutkan Gunawan, harga sejumlah kebutuhan pokok selama bulan Maret 2020 menujukan tren penurunan dibandingkan dengan Februari. Sekalipun virus corona mewabah, namun harga kebutuhan pokok justru mengalami penurunan.

“Dari hasil pantauan selama sepekan, harga bawang merah rata-rata turun dalam rentang Rp 1.000 hingga Rp 1.500 perkilogramnya. Di bulan Februari rata-rata sebesar Rp 30 ribu ke Rp 31 ribu menjadi Rp 29 ribu ke Rp 30 ribuan di bulan Maret ini, atau turun sekitar 3 persen,” sebutnya.

BACA JUGA:  Optimalisasi Obligasi dan Sukuk sebagai Instrumen Pembiayaan Pembangunan Daerah

Selain itu, harga bawang putih juga mengalami penurunan. Rata-rata bawang putih dijual dikisaran Rp 42 ribuan perkg di bulan Februari, saat ini dijual dikisaran rata-rata Rp 35 ribu hingga Rp 36 ribu perkgnya atau turun sekitar 14 persen.

“Cabai merah juga sama, membukukan penurunan dari kisaran Rp 34 ribu hingga Rp 36 ribuan di bulan Februari. Saat ini dijual dikisaran Rp 28 ribuan perkg atau turun sekitar 17 persen hingga 20 persen,” kata Ketua Pemantau Harga Pangan Sumut ini.

Selanjutnya, sambung Gunawan, cabai rawit juga sama, mengalami penurunan dari kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 32 ribu perkg. Saat ini dijual dikisaran Rp 24 ribu hingga Rp 26 ribu perkg atau mengalami penurunan sekitar 20 persen. Meskipun pada dasarnya, komoditas cabai pada 4 hari perdagangan terakhir sudah mencapai Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribuan per kg.

BACA JUGA:  Keterampilan Kunci Utama Kesuksesan UMKM

“Selain harga yang disebutkan diatas, harga sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, kancang panjang, tomat, sawi, ikan semuanya juga mengalami penurunan. Penurunan juga diperkirakan terjadi pada harga tiket pesawat,” tuturnya.

Gunawan menyatakan, selain sejumlah kebutuhan yang turun tersebut, ada sejumlah komoditas yang rata-ratanya diperdagangkan stabil. Diantaranya adalah minyak goreng yang stabil di level Rp 11 ribuan per kg.

“Walaupun pada dasarnya minyak goreng memiliki kecenderungan turun sekitar Rp 200 sampai Rp 400 perkgnya. Selanjutnya, ada harga telur ayam yang stabil dikisaran Rp 21.600 perkgnya,” ujar dia.

Meski demikian, tambah Gunawan, ada juga harga pangan yang mengalami kenaikan. Diantaranya gula pasir dari kisaran Rp 15 ribuan, yang saat ini dijual dalam rentang Rp 16 ribu hingga 17 ribu per kg.

Selanjutnya, harga daging ayam yang pada dasarnya stabil namun cenderung naik sekitar Rp 300 hingga Rp 400 perkgnya. Saat ini daging ayam dijual dikisaran Rp 28 ribu per kg nya.

BACA JUGA:  Optimalisasi Obligasi dan Sukuk sebagai Instrumen Pembiayaan Pembangunan Daerah

“Volatilitas harga kebutuhan pokok di pasaran masih sangat tinggi, beberapa harga yang dijual masyarakat mengalami fluktuasi yang membuat perbedaan harga bisa sangat lebar. Mengambil sampel harga di pukul 6 pagi, dengan jam 9 pagi, maupun siang hari, harganya bisa terpaut sangat jauh.

Saya pernah memantau Pasar Induk Lau Cih yang harganya itu bergerak sangat liar. Contohnya, pada jam 9 malam harga cabai itu berkisar Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribuan.

Namun, di pagi harinya pada kisaran pukul 5 pagi, harga turun dikisaran Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu perkgnya. Fluktuasi yang tajam tersebut sangat potensial terciptanya deviasi data yang diambil jadi semakin lebar,” pungkasnya.  (*)

Konten Terkait

Bulog Sumut: Realisasi Serapan GKP Capai 41 Ribu Ton

Editor prosumut.com

IDI Medan Gandeng Bank Sumut, Beri Kemudahan Pembiayaan Fasilitas Kesehatan

Editor prosumut.com

IKAHUT USU Apresiasi TPL

Editor prosumut.com

PRSU Segera Dibuka Kembali, Hadirkan Ragam Hiburan dan UMKM

Editor prosumut.com

Ekonomi China Tumbuh Negatif, Sumut Harus Antisipasi

admin2@prosumut

Mei 2019, Nilai Ekpor di Sumut Naik 11,58 Persen

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara