PROSUMUT – Wabah Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) selama tahun 2021 (sampai dengan tanggal 29 Agustus 2021) sebanyak 2.615 ibu. 1.179 (45,1%) diantaranya disebabkan Covid-19. Angka tersebut dari data yang dilaporkan MPDN (Maternal Perinatal Death Notification).
Ketua POGI Sumut Prof Dr M Fauzie Sahlil SpOG (K) mengatakan tentunya hal ini akan berdampak negatif untuk terjadinya peningkatan AKI di Indonesia. Hal itu dikatakan Prof Fauzie saat menghadiri Acara Deklarasi Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untu ibu hamil wilayah Sumut di RS USU, Rabu 1 September 2021.
Pihaknya bertugas membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan reproduksi kususnya pada kaum wanita di Indonesia, yang bertujuan untuk menurunkan AKI, dan AKP di Indonesia.
“Dimana saat ini AKI di Indonesia masih sangat tinggi, menempati urutan ketiga tertinggi di negara-negara Asean setelah Laos dan Timur Leste yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup,” ujarnya.
Ia mengatakan target penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2030, diharapkan menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Namun di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) pada tahun 2024, diharapkan AKI sudah dapat diturunkan menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup.
Ia mengatakan pada awal pandemi Covid-19 di Indonesia POGI, belum merekomendasikan untuk dilakukan vaksinasi pada ibu hamil dengan pertimbangan belum diketahuinya kemungkinan dampak vaksin yang disuntikan terhadap ibu hamil, terutama terhadap bayi yang ada di dalam kandungannya.
Dengan adanya beberapa laporan dari penelitian di luar negeri antaranya di Amerika Serikat, yang melaporkan bahwa efek samping vaksin pada wanita hamil tidak berbeda dengan pada wanita yang tidak hamil, dan tidak ditemukannya dampak buruk terhadap janin yang berada di dalam kandungan.
Dibalik itu juga ada publikasi hasil penelitian yang melaporkan bahwa, kemungkinan akibat adanya perubahan metabolisme pada wanita hamil dan lainnya, disamping adanya penyakit-penyakit tertentu yang sering menyertai ibu hamil seperti hupertensi, kadar gula darah yang tinggi, juga menurunnya immunitas selama proses kehamilan.
Dilaporkan sesuatu data yang lebih menghawatirkan lagi ternyata ada laporan hasil penelitian di Amerika Serikat, yang melaporkan bahwa angka kejadian ibu hamil dengan Covid-19 yang masuk ICU sebanyak tiga kali lipat lebih banyak dibanding dengan ibu yang tidak hamil.
“Angka kejadian ibu hamil dengan Covid-19 yang dirawat dengan menggunakan ventilator sebanyak 2,7 kali lipat dibandingkan dengan ibu tidak hamil. Dan kematian ibu hamil yg terinfeksi Covid-19 sebanyak 1,7 kali lipat lebih banyak dari Ibu yang tidak hamil,” sebutnya.
Atas dasar tersebut, POGI berinisiatif untuk melaksanakan percepatan pelaksanaan vaksinasi pada ibu hamil di Indonesia. Pada 1 Juli 2021, diterbitkan surat rekomendasi dari pengurus pusat POGI Nomor 003 yang merekomendasikan pemberian vaksin pada ibu hamil yang dimulai pada usia kehamilan 13 minggu ke atas.
Selanjutnya Depkes RI, melalui Permenkes Nomor: 02.01, tanggal 2 Agustus 2021, memberikan izin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil di Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi diatas maka pada tanggal 19 Agustus 2021 yang lalu, telah dilaksanakan deklarasi nasional, tentang percepatan pelaksanaan vaksinasi bumil di Indonesia yang dilaksanakan di ibu kota, Jakarta, dengan mengikut sertakan beberapa provinsi di Indonesia.
“Alhamdulillah, Provinsi Sumut dapat melaksanakan deklarasi pencanangan percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk bumil di wilayah Sumut pada siang ini tanggal 1 September 2021, yang juga diikuti secara serentak oleh empat kabupaten/kota di wilayah Sumut yang sudah ssampaikan oleh ketua panitia yaitu Asahan, Labuhanbatu, Simalungun dan Pematangsiantar,” tutupnya. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :