PROSUMUT – Sebagian besar warga Desa Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utara disebutkan kesulitan mendapatkan air bersih. Padahal diketahui, air merupakan senyawa penting demi berputarnya roda kehidupan di bumi.
Kondisi dengan sebagain besar warganya kesulitan air, tersebar di 20 dusun. Kejadian yang menimpa Desa Halaban itu ironisnya sudah berjalan puluhan tahun. Bahkan hingga sekarang.
Kesulitan warga memperoleh sumber air bersih karena konstruksi tanah yang berbukit. Sementara dusun yang berdekatan dengan pesisir pantai juga menjadi alasan masyarakat sekitar kesulitan mendapatkan ketersediaan sumber air bersih.
Amin, staf di Kantor Desa Halaban menyatakan, saban harinya warga harus merogoh kocek tambahan senilai Rp20 ribu untuk mendapat air bersih.
“Pada umumnya di setiap rumah warga menyediakan bak atau drum yang berguna untuk menampung air hujan. Begitupun, warga yang kesulitan air bersih tetap mengeluarkan biaya untuk kebutuhan mandi, mencuci piring, air minum dan sebagainya,” ujarnya kepada wartawan, Selasa 17 September 2019.
Menurutnya, upaya perangkat desa sudah ada. Bahkan juga sudah menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk pengadaan air bersih. Tetapi sayangnya, sejauh ini belum ada realisasi.
“Alasannya karena terkendala pada tingkat kedalaman pengeboran yang mencapai ratusan meter dan sulitnya sumber air di kawasan TNGL sekitar Desa Halaban,” bebernya.
Sementara itu, Koordinator Komunitas Sahabat Eksplore Merajut Langkat Dicky Suhendro menambahkan, pihaknya memiliki niat untuk turut berpartisipasi dan bergotong royong dengan perangkat desa demi air bersih mengalir ke Desa Halaban.
“Insya Allah dengan bekerjasama dan sama-sama bekerja, apa yang kita niatkan akan tercapai. Kasihan warga sudah terlalu lama ingin menikmati air bersih,” ujarnya. (*)