PROSUMUT – Apresiasi dan ucapan terima kasih disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama (Laksma) TNI Abdul Rasyid K SE MM atas terobosannya yang ingin menjadikan Kampung Nelayan Sebrang Lingkungan XII, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Medan.
“Ini merupakan sumbangan yang sangat luar biasa bagi Kota Medan. Untuk itu atas nama seluruh jajaran Pemko Medan, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Danlantamal I Belawan atas kontribusinya ini,” kata Plt Wali Kota ketika menerima kunjungan Danlantamal yang didampingi sejumlah pejabat tingginya di Balai Kota Medan, Senin 11 November 2019.
Pemko Medan bilang Akhyar, siap membantu dan mendukung sehingga keinginan itu terwujud.
Apalagi selain menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata, hutan mangrove yang banyak tumbuh di sekitar Perkampungan Nelayan Sebrang juga akan diolah menjadi aneka kuliner seperti dodol, kripik, sirup dan selesai sehingga memiliki nilai ekonomis.
“Untuk itu Pemko Medan siap mendukungnya,” ungkapnya.
Di samping itu tambah Akhyar lagi, langkah yang dilakukan Danlantamal juga dinilainya sangat positif karena sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat sekitar.
Apabila Kampung Nelayan Pelangi selesai, Akhyar optimis dapat menstimulus kesadaran masyarakat sekitar sehingga timbul rasa peduli mereka untuk menjaga keindahan dan kebersihan yang sudah terwujud tersebut.
Dalam pertemuan dengan Plt Wali Kota, Danlantamal menjelaskan, selain bersilaturahmi, tujuan kedatangan mereka untuk melaporkan kegiatan yang saat ini dilakukan Lantamal I Belawan untuk menjadikan Kampung Nelayan Sebrang sebagai tempat wisata yang menarik.
Tidak hanya menikmati keindahan rumah warga yang bewarna-warni, pengunjung yang datang nantinya juga akan bisa menikmati kelezatan kuliner yang bahan bakunya berasal dari tanaman mangrove.
“Alhamdulillah, 270 rumah dari 590 rumah milik warga telah selesai kita cat berwarna-warni sehingga terlihat indah dan menarik. Kita ingin menjadikan kawasan itu menjadi tempat wisata dengan nama Kampung Nelayan Pelangi. Kendala yang dihadapi, kondisi rumah banyak yang rapuh sehingga harus hati-hati dalam melakukan pengecatan. Kita upayakan secepatnya selesai, sebab cet yang kita miliki hasil sumbangan dari berbagai pihak sudah lebih dari mencukupi untuk mengecat seluruh rumah,” jelas Danlantamal.
Menurut Danlantamal, rencananya Desember ini, Kampung Nelayan Pelangi selesai sehingga bisa mengundang warga maupun wisatawan untuk mengunjunginya. Dengan demikian Danlantamal berharap agar dapat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Semoga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dengan hadirnya Kampung Nelayan Pelangi tersebut,” harapnya.
Di kesempatan itu, Danlantamal juga berharap minta bantuan Pemko Medan untuk membantu warga sekitar yang belum memiliki buku nikah meski pun sudah melaksanakan pernikahan.
“Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan anggota kita, ada sekitar 40 pasangan warga yang sudah menikah namun belum memiliki buku nikah. Termasuk, pengurusan akte kelahiran anak-anak mereka. Sebab, akte kelahiran ini sangat penting, terutama sebagai persyaratan masuk sekolah,” paparnya.
Kemudian Danlantamal juga mengharapkan bantuan Pemko Medan untuk membangun gapura sebagai pintu masuk Kampung Nelayan Pelangi.
Di samping itu membantu membangun jamban yang pembuangannya tidak langsung ke laut tetapi ke darat seperti yang selama ini dilakukan warga sekitar.
“Pembangunan jamban ini cukup penting dan vital dalam upaya untuk menjaga kebersihan laut,” terangnya.
Didampingi Asisten Pemerintahan Setdako Medan Musaddad Nasution dan Kasatpol PP H M Sofyan, Plt Wali Kota mengatakan siap membantunya.
Terkait buku nikah, Akhyar minta Camat Medan Belawan Ahmad yang turut hadir dalam pertemuan itu segera melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan OPD terkait sehingga warga mendapatkan buku nikah.
“Buku nikah ini terkait dengan pengurusan akte kelahiran. Jadi buku nikah harus diselesaikan terlebih dahulu, baru diikuti penyelesaian akte kelahiran,” jelas Akhyar.
Terkait dengan pembangunan gapura dan jamban, Akhyar pun menyatakan Pemko Medan siap membantu. Namun yang menjadi kendala, ungkap Akhyar, wilayah itu masuk Kabupaten Deliserdang.
“Begitu pun kita akan turunkan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan untuk melakukan pengecekan. Yang pasti jika tidak bertentangan dengan aturan, Pemko Medan siap membantu karena ini menyangkut untuk kepentingan warga,” ujarnya. (*)