Prosumut
Ekonomi

Sumut Deflasi 0,21 Persen pada September 2024, Cabai Merah Penyumbang Terbesar

PROSUMUT – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat pada bulan September 2024, Sumut mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.

Deflasi ini terbilang jauh lebih dalam dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen.

Menurut Statistisi Ahli Utama BPS Sumut, Misfaruddin, deflasi tersebut didorong kelompok makanan dan minuman yang memberi sumbangan sebesar 0,28 persen.

“Dilihat berdasarkan komoditas, maka cabai merah penyumbang terbesar terhadap deflasi, yakni sebesar 0,35 persen,” ujar Misfaruddin saat memaparkan Berita Resmi Statistik, Selasa 1 Oktober 2024.

Seperti diketahui, harga cabai merah terus merosot dalam beberapa pekan terakhir pada September 2024 ini.

Tercatat, beberapa daerah mematok harga hanya Rp 15 ribu per kg dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok Rp 55 ribu per kg.

Kondisi harga anjlok ini dipengaruhi karena stok panen yang melimpah di Sumut. Ditambah lagi, faktor cuaca yang mengalami musim hujan.

Misfaruddin menyebutkan, daerah di Sumut yang mengalami inflasi terdalam pada September ini di antaranya Padang Sidimpuan (0,47 persen), Labuhanbatu (0,46 persen), Sibolga (0,34 persen) dan Deli Serdang (0,29 persen).

“Semuanya ambil andil deflasi untuk komoditas cabai merah secara bulanan. Betapa berpengaruhnya komoditas cabai merah di perkembangan indeks harga konsumen di September ini,” ungkap Misfaruddin.

Dengan deflasi di bulan September ini, sambung dia, maka Sumut selama empat bulan berturut-turut mengalami deflasi.

Hal ini tentunya perlu segera mendapat perhatian yang serius dari seluruh instansi terkait, mengingat dampak deflasi akan menyebabkan kerugian di kalangan produsen dalam hal ini petani. Sebab, lebih dari 25 persen lapangan usaha di Sumut adalah pertanian.

“Ini akan berdampak pada Nilai Tukar Petani (NTP) terutama NTP Tanaman Hortikultura,” pungkasnya. (*)

Editor: M Idris
BACA JUGA:  OJK Sumut Perkuat Edukasi Keuangan untuk Tekan Judi Online dan Pinjol Ilegal

Konten Terkait

Pagi Ini Rupiah Melemah Lagi, Rp14.040 per Dolar AS

Editor prosumut.com

Waspada Penipuan, Semua Layanan PLN Terpusat Hanya Lewat PLN Mobile

Editor prosumut.com

Gudang Diduga Pengoplos Beras Desa Helvetia Digerebek Polisi

admin2@prosumut

Indonesia Alami Defisit Neraca Dagang

Editor prosumut.com

Debat Rizal Ramli vs Luhut Terancam Batal

valdesz

Virus Corona Mendunia, Harga Emas Tembus Rp 811.000 per gram

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara