PROSUMUT – Rumah pribadi Ketua DPRD Binjai, Zainuddin Purba di Jalan Sei Bangkatan Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai Sumatera Utara, diteror sekelompok orang tak dikenal (OTK), Jum’at 16 Agustus 2019 sekitar pukul 03.00 WIB.
Akibatnya, kaca jendela yang langsung menghadap ke kamar pribadi rumah Zainuddin hancur.
Diduga OTK ini suruhan yang tidak suka dengan pria yang akrab disapa Pak Uda tersebut. Pasalnya, Zainuddin sempat mengadukan adanya tindakan dugaan pertambangan ilegal yang sudah merusak lingkungan bebas beraktifitas di Kelurahan Bhakti Karya dan Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan.
Surat bersetempel DPRD Binjai bernomor 540-1636 yang ditandatangani langsung Zainuddin ini meminta penutupan Galian C ilegal.
Selanjutnya Polda Sumut pun sukses menutup aktifitas Galian C ilegal di Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai, beberapa waktu lalu.
Surat itu ditujukan kepada Kapolda Sumut, Wali Kota Binjai dan Kapolres Binjai pada 6 Agustus 2019.
Atas tindakan OTK yang melakukan pengrusakan dan teror, sang istri, Paratenta sudah melaporkannya ke Mapolres Binjai. Hal tersebut berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor 383/VIII/2019/SPKT C.
“Ini pelaku lama juga menurut saya,” kata Ketua DPD Partai Golkar Binjai ini ketika dikonfirmasi di kediamannya.
Karena itu, ia menduga OTK yang melempar batu sebesar genggaman tangan merupakan buntut dari laporannya ke aparat penegak hukum dan pemerintah terkait penutupan Galian C dimaksud.
“Saya ada melaporkan kelompok Galian C yang melakukan penambangan secara bebas di lahan PTPN 2. Surat saya masuk ke Kapolres, Wali Kota dan Kapolda. Di Tunggurono saja ditutup. Kenapa Bhakti Karya yang sudah lebih lama beroperasi masih bebas melakukan penambangan liar,” katanya yang menyebutkan laporan tersebut disampaikan oleh masyarakat.
Hanya saja, OTK yang diduga Pak Uda berasal dari kelompok galian C ilegal yang melakukan penambangan liar itu sulit dibuktikan. Kepada Kapolres Binjai, dirinya memohon agar dapat menutup secara permanen aktifitas Galian C di kelurahan tersebut.
“Karena itu sumber masalahnya di Binjai. Jangan timbul korban jiwa, baru ditutup. Jangan dibiarkan mafia tengik bebas berkeliaran di Binjai. Sudah cukup, banyak uang yang diedarkan untuk hal yang tidak baik,” bebernya.
Atas teror ini, Pak Uda mengamini, sekeluarga resah. Bahkan, istrinya yang menjadi pelapor di Polres Binjai shock atas kejadian tersebut.
Terlebih, anak dan istrinya (menantu) Pak Uda sedang berada di rumah. “Mohon kepada polisi, sumber masalahnya harus diselesaikan,” tutupnya. (*)