PROSUMUT – Kantor Desa Payarengas di Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Sumatera Utara digeruduk seratusan warga, Kamis 28 Mei 2020. Alasannya, Kades Payarengas berinisial S dituding tidak transparan terkait data penerima Bansos Covid-19.
Itu merupakan aksi unjuk rasa dari masyarakat yang ketiga kalinya. Aksi demo tidak berujung anarkis. Namun, Kantor Desa Payarengas sempat disegel yang akhirnya kembali dibuka setelah Babinsa dan Bhabinkamtibmas datang.
“Kami minta transparansi data penerima Bansos Covid-19 yang dari Provinsi kepada Kades. Tapi, kades terkesan selalu mengelak dan enggan memberikan data Bansos itu kepada warga. Berulang kali kami musyawarah, selalu saja diingkari,” ungkap warga Dusun II, Nasbah Mufida.
Emosi warga kian memuncak lantaran Kades dan perangkatnya tidak berada di tempat. Padahal, warga sudah rela menunggu.
“Kami minta Pemdes dapat transparan. Macam tidak ada pengayom dan pelayan kami di desa ini,” sesal warga.
Massa yang ditaksir berjumlah seratusan itu juga meminta agar Kades beserta perangkat desa untuk segera mundur dari jabatannya. Alasan warga meminta data Bansos Covid-19 Provsu, untuk menentukan siapa saja penerima BLT DD.
Tujuannya, agar tidak tumpang tindih penerima bantuan. “Sesuai kesepakatan musyawarah kemarin, Pemdes berjanji akan memberikan data penerima Bansos Covid-19. Tapi nyatanya, sampe sekarang gak ada data itu kami terima,” ujarnya.
“Sudah cukup kami dibodohi, dibohongi dan disakiti pemerintah desa ini. Saya sama sekali gak dapat bantuan apapun. Sementara, ada warga Dusun II yang nerima 4 program bantuan sekaligus. Kami minta keterbukaan informasi dari pemerintah desa,” cetus warga lainnya.
Kapolsek Hinai, AKP Sayuti Malik yang datang ke lokasi melerai kerumuman warga. Tak lama kemudian, Kades Payarengas pun muncul yang akhirnya terjadi komunikasi dengan massa. (*)
Reporter : Muhammad Akbar
Editor : Iqbal Hrp
Foto :