PROSUMUT – Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menerima kunjungan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melalui Duta Besar (Dubes) Korea Selatan, Kamis 21 Desember 2023. Kunjungan dilakukan terkait pembangunan Tower B yang nantinya dibiayai Pemerintah Korea Selatan.
Direktur RSU Haji Medan dr Rehulina Ginting bersama direksi dan jajarannya langsung menerima kunjungan Kedutaan Korea Selatan tersebut, diantaranya HE Lee Sang-deok (Ambassador of the Republic of Korea), Yang Seokhwan (Counsellor/Head of Economic Affairs), Han Jongho (First Secretary) Kim Jae Cheol (EDCF Country Director) dan Chung Dodam (Researcher/Interpreter).
Wakil Direktur Perencanaan dan Keuangan RSU Haji Medan, Fahrial Nirwan Hasibuan mengatakan, pembangunan Tower B RSU Haji Medan rencananya akan dibiayai bersumber dari penerusan pinjaman luar negeri, yakni dari Pemerintah Korea Selatan. “Pinjaman yang sudah masuk ke dalam dokumen green book di Bappenas nilainya 66,7 juta USD atau sekitar hampir Rp 1 triliun,” ujarnya.
Fahrial menjelaskan, bantuan pinjaman tersebut diawali keinginan Pemprov Sumut untuk memiliki rumah sakit yang berstandar internasional. “Jadi, kita menyampaikan permohonan itu kepada Pemerintah Pusat melalui Bappenas. Usulan ini lalu masuk ke dalam daftar penerusan pinjaman luar negeri 2020-2024.
Berdasarkan list yang masuk tersebut, maka ditawarkan kepada Pemerintah Luar Negeri. Ternyata, Pemerintah Korea Selatan tertarik memberikan pinjaman untuk membiayai pembangunan Gedung Tower B,” terangnya.
Fahrial menuturkan, terkait pertemuan pada kunjungan ini dibahas rencana memiliki rumah sakit bertaraf internasional yang tidak hanya punya bangunan sesuai dengan standar global. Akan tetapi, juga memiliki alat kesehatan, sistem informasi dan sumber daya manusia, baik dokter spesialis, perawat serta tenaga kesehatan pendukung lainnya.
“Komponen pinjaman tersebut meng-cover semua itu. Jadi, bangunan atau Tower B yang akan didirikan ini berlantai 10 untuk layanan pasien rawat jalan. Selain itu, termasuk juga layanan unggulan seperti kanker, stroke, dan uronefrologi. Apalagi, RSU Haji Medan telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai jejaring layanan pengampunan strata utama,” ungkapnya.
Fahrial optimis pembangunan Tower B segera dilakukan. “Pada 2025 sudah ada layanan konsultasinya terlebih dahulu. Selanjutnya, terkait desain, detail. Untuk konstruksinya mungkin akan dilakukan pada 2026 sampai 2028,” tuturnya.
Dia menyebutkan, gedung Tower B yang akan dibangun berlantai 10 nantinya memiliki basement. Di samping itu, bakal ada connecting bridge atau jembatan penghubung antara Tower A dan Tower B.
“Dalam pembangunan Tower B tersebut nantinya, tidak hanya didanai pinjaman Pemerintah Korea Selatan melainkan ada juga APBD Sumut. APBD Sumut ini untuk penyediaan alat kesehatan,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Korea Selatan tertarik memberikan pinjaman karena kemungkinan terkait proyek pembangunan pelayanan kesehatan, menyangkut hajat hidup orang banyak. Ditambah lagi, masyarakat Sumut banyak yang berobat ke luar negeri. “Mereka ingin agar masyarakat Sumut tidak lagi berobat ke luar negeri seperti di Malaysia atau Singapura. Cukup berobat di dalam negeri saja,” tandasnya. (*)
Editor: M Idris