PROSUMUT – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Tipe C di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kelurahan Pekan Labuhan, Medan Labuhan, kini sudah dibangun hingga lantai 3. Pembangunan rumah sakit yang sempat terkendala tersebut, ditargetkan rampung pada akhir Desember tahun ini.
“Progresnya sejauh ini sudah sekitar 40 persen, pembangunannya sudah lantai 3 ke lantai 4. Rencananya, bangunan rumah sakit tersebut dibangun 7 lantai termasuk basement. Jadi, tinggal 3 lantai lagi yaitu lantai 4, 5 dan 6,” ujar Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Dinas Perkim-PR) Medan, Benny Iskandar Senin 27 Mei 2019.
Benny mengaku, direncanakan pada akhir Juni nanti dilakukan topping off atau penutupan atap bangunan. “Sebelumnya, rencana awal pada akhir Mei atau awal Juni. Akan tetapi, berhubung libur lebaran maka tidak bisa dipaksakan sehingga akhir Juni diperkirakan baru bisa dilakukan topping off,” akunya.
Kata Benny, target awal bisa rampung secara keseluruhan pembangunan rumah sakit tersebut pada akhir November nanti. Namun, karena mengingat bulan November memasuki musim penghujan sehingga dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperkirakan rampung pada akhir Desember.
“Pada pertengahan Desember diperkirakan bangunannya sudah hampir 100 persen rampung. Jadi, sisa waktu setengah bulan dimanfaatkan untuk perbaikan-perbaikan atau melengkapi mana-mana saja yang masih kurang. Seperti, pemasangan wallpaper atau hiasan dinding dan lainnya.
“Kemudian, melakukan percobaan beban listrik dan air apakah memang sudah sesuai yang diharapkan. Sebagai contoh, memastikan airnya mengalir hingga ke lantai 5 atau 6,” katanya.
Diakui dia, pembangunan rumah sakit ini memang sempat ada kendala. Sebab, dalam perencanaan awal tidak diurus dulu penghapusan asetnya. “Saat penandatangan kontrak pada Agustus 2018 lalu, tidak diurus pelepasan aset karena pembangunan rumah sakit menggunakan lahan bekas puskesmas. Berdasarkan aturan pengelolaan keuangan dan aset negara, ketika aset dihancurkan maka materialnya terlebih dahulu dilelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang,” terangnya.
Menurut Benny, pembangunan rumah sakit tersebut sama seperti proyek revitalisasi Pasar Kampung Lalang yang kini baru beberapa bulan dirampungkan akibat tidak diurus terlebih dahulu penghapusan asetnya. Oleh sebab itu, sesudah kontrak maka terkatung-katung lah dua bulan pembangunannya karena menunggu proses penghapusan aset tadi.
“Pelepasan asetnya kini sudah tuntas, sehingga bisa dikerjakan bangunannya. Namun demikian, ternyata ada masalah lain pada kontruksi bangunan. Artinya, ketika akan dimulai pengerjaan ternyata ada masalah teknis konstruksi. Akan tetapi, masalah teknis tersebut telah dilalui yang dibantu dengan tenaga ahli konstruksi,” bebernya..
Kata Benny, perencanaan awal pembangunan rumah sakit sekitar 26 meter pondasinya. Namun, setelah tiang pemancang masuk 26 meter ternyata tidak berhenti Artinya, belum ketemu dan tanah kerasnya. Maka dari itu, dengan terpaksa dibor lagi dan sekitar 70 meter baru ketemu titiknya.
Untuk itu, pihaknya menargetkan proyek ini rampung paling tidak pada minggu pertama Desember. Artinya, sudah selesai pembangunannya. Namun, terdapat catatan atau tolak ukur apabila minggu pertama Juni struktur sudah selesai maka agak aman. Setelah struktur selesai, pengerjaan lainnya bisa dikebut.
“Pengerjaan struktur bangunan bisa dibilang memakan waktu, minimal rata-rata 21 hari. Misalnya, ketika dicor maka harus matang dulu. Selanjutnya, barulah bisa dikerjakan yang lain. “Jika usia coran tidak sampai 21 hari, maka yang terjadi seperti bangunan ruko yang di Ringroad runtuh. Makanya, harus benar-benar matang dulu strukturnya seperti pembetonan atau pengaspalan. Tentu, ketika dikerjakan dilarang lewat. “Bisa saja dilalui kendaraan roda dua. Namun, mengganggu struktur material yang di bawah. Artinya, daya tahan atau ketahanan harus dapat terjamin,” tandasnya.
Diketahui, pada 19 September 2018 lalu Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meletakkan batu pertama yang turut disaksikan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan. Direncanakan, akan dibangun 8 lantai dengan dilengkapi dua lift. (*)