PROSUMUT – Risiko besar akan mengancam PDI Perjuangan jika memaksakan diri untuk mengusung Puan Maharani maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Investigasi Pemilu dan Demokrasi (LIPDem) Henry Sitorus Pane.
“Elektabilitas menjadi persoalan,” katanya, Rabu (7/9/2022).
Akademisi FISIP USU ini pada beberapa hal seperti infrastruktur partai alias perahu untuk maju menjadi calon presiden memang tidak sulit bagi Puan mengingat saat ini partai berlambang moncong putih tersebut dipimpin oleh ibunya Megawati Soekarnoputri.
Akan tetapi hal tersebut menurutnya tidak cukup untuk pertarungan pilpres.
“Dibutuhkan lebih dari sekedar ‘amunisi’ partai saja, namun juga tingkat penerimaan masyarakat terhadap sosoknya. Tidak adanya program aksi yang monumental membuatnya hanya dianggap menjadi bagian dari bayang-bayang Megawati Soekarnoputri. Itu tidak baik, karena masyarakat butuh kepercayaan terhadap individunya, bukan trah politiknya saja,” ujarnya.
Belakangan ini, kata Henry, banyak baliho Puan yang tulisannya menyatakan ‘siap meneruskan Megawati dan Joko Widodo’. Dari sisi politik ia menilai hal ini hanya efektif untuk mengukur kepatuhan kader mereka secara internal.
“Itu cek ombak kepatuhan pengurus di daerah saja itu. Namun bagi masyarakat di luar PDI Perjuangan, hal ini justru akan mempertegas jika Puan tidak mampu lepas dari bayang-bayang Megawati dan juga Joko Widodo selaku kader PDI Perjuangan yang kini menjabat Presden RI,” pungkasnya. (*)
Editor : Val Vasco Venedict