PROSUMUT – Deklarasi Partai Nasdem yang mencapreskan Anies Baswedan dalam perhelatan Pemilu 2024, menempatkan Partai Nasdem sebagai partai politik pertama di luar Gerindra yang sejak awal mencalonkan ketuanya Prabowo Subianto sebagai suksesor Jokowi.
Kendati belum memenuhi electoral threshold 20 persen sesuai ketentuan UU Pemilu untuk mengajukan pasangan capres-cawapres, namun Partai Nasdem terlihat memberikan kejutan politik di tengah deru tarik-menarik figur dan naik-turunnya suasana kebatinan sejumlah koalisi parpol menuju Pemilu 2024.
“Ekspos ini memiliki signifikansi positif bagi Anies Baswedan karena rentang waktu yang dimilikinya untuk sosialisasi dan ikhtiar merangkul koalisi partai lebih panjang. Anies pun memiliki self conciousness (keyakinan diri) yang lebih tinggi karena sudah pasti ada partai pengusung yang serius. Ini menguatkan motivasi Anies dan timnya untuk bekerja. Terlepas terpilih àtau tidak nantinya,” ungkap Direktur Eksekutif Lembaga Indikator Pemilu dan Demokrasi (LIPDem) Henry Sitorus.
Dosen FIISP USU ini mencermati deklarasi yang dilakukan oleh Partai Nasdem ini luput dari perkiraan sebagian analis yang memandang sebelah mata, karena Anies bukan kader partai politik tertentu.
Sehingga pada waktu berikutnya, lanjut dia, pencalonan Anies yg dilandasi oleh keyakinan Surya Paloh sebagai yang terbaik dari yang terbaik seakan-akan memberikan garansi lebih dibandingkan peluang calon presiden lain yang elektabilitasnya berada pada urutan teratas pada hasil survei banyak lembaga riset.
“Berarti sekarang ada 2 calon presiden yang selalu diurutan teratas survey sudah memiliki partai pengusung ya, tinggal menggenapi persyaratan threshold-nya dengan dukungan partai politik lain untuk berkoalisi dalam kurun waktu ke depan,” papar Henry.
Dengan deklarasi Anies oleh Partai Nasdem, kini kata Henry, publik menunggu apakah calon presiden yang selama ini kader partai dan menduduki peringkat atas survei elektabilitas yaitu Ganjar Pranowo akan diusung atau dideklarikan oleh partainya sendiri atau justru ‘dicolong’ partai politik lain.
“Kita menunggu kejutan lain. Apakah ekspektasi masyarakat soal capres-capres yang akan bertarung di Pemilu 2024 nanti terpenuhi atau tidak. Tentunya saat-saat yang nikmat untuk mengikutinya. Ini memang waktu-waktu menuju klimaksyang dinanti-nantikan publik,” tukasnya. (*)
Editor: Ronny Sitorus I Val Vasco Venedict