PROSUMUT – Agar dapat menjadi manusia seutuhnya usai menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) diharuskan mengikuti beberapa program pembinaan.
Tujuan program itu sendiri merupakan resolusi pemasyarakatan agar para Narapidana mempunyai keahlian dan dapat berguna di tengah-tengah masyarakat usai menjalani hukuman.
Seperti yang dilakukan Lapas Klas ll A Binjai di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Limau Mungkur Kecamatan Binjai Barat. Agar para WBP dapat menjadi manusia seutuhnya, Lapas Klas ll A Binjai menggandeng beberapa Instansi serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas llA Binjai Maju Amintas Siburian. Menurut Pria yang yang cukup familiar dan bersahabat dengan awak media ini, Pelatihan dan keterampilan yang dilaksanakan oleh Pihaknya kepada ratusan WBP merupakan resolusi pemasyarakatan.
“Benar, dalam pelatihan ini kita menggandeng BPPLK Kemnaker Medan, Yayasan Srikandi dan juga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai,” ucap Maju Amintas Siburian saat dikonfirmasi awak media, Jum’at 28 Februari 2020.
Maju Amintas Siburian juga menambahkan, pelatihan tersebut juga berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 35 tahun 2018 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan yang merupakan suatu upaya meoptimalkan penyelenggaraan pemasyarakatan sebagai bentuk perlakuan terhadap tahanan, Narapidana dan klien serta perlindungan atas hak kepemilikan terhadap barang bukti.
Tidak hanya itu, sambung Pria berdarah Batak ini, Pelatihan dan Ketrampilan bersertifikat yang dilaksanakan oleh Lapas Klas llA Binjai juga sesuai amanat dalam UU No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
“Tujuan Program ini secara umum agar Warga Binaan dapat menjadi manusia seutuhnya dan dapat diterima kembali di tengah masyarakat,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakan Maju Amintas Siburian, sesuai Output/hasil Pelatihan yang dilakukan oleh Lapas Klas llA Binjai, para Narapidana mempunyai Skill di bidangnya masing masing sehingga nantinya mereka mempunyai keahlian saat berada di tengah tengah masyarakat.
“Para Napi yang mengikuti Program ini serta mempunyai Skill (keahlian_red) sesuai bidangnya masing masing, akan mendapatkan Sertifikat Pelatihan dan Uji Kompetensi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dan Lembaga Sertifikasi,” ucap Kalapas.
Tidak hanya itu, sambung Kalapas, pada saat ini Lapas Klas llA Binjai juga sedang menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Sebagai Kalapas Klas llA Binjai, Maju Amintas Siburian juga menegaskan bahwa hal itu sesuai dalam salah satu Poin yang tertuang dalam ‘Deklarasi Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020’.
“Adapun Poin ke 7 dalam Deklarasi Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020 yang berbunyi Peningkatan Kualitas WBP menjadi SDM unggul melalui pelatihan keterampilan bersertifikat,” beber Maju Amintas Siburian.
Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) Lapas Klas llA Binjai, Agus Susansto, dalam sambutannya dihadapan Puluhan Warga Binaan yang sedang mengikuti Pelatihan berharap agar mereka dapat terus berinovasi dan mengeluarkan ide ide kreatif mereka.
“Selama 5 hari mengikuti pelatihan, semoga ilmu yang mereka terima dapat bermanfaat. Saya juga berharap mereka dapat mengeluarkan ide ide yang cemerlang dan dapat berinovasi,” harap Agus Susanto, seraya mengatakan jika Yayasan Srikandi sebagai Instruktur dalam Pelatihan ini akan membantu menampung dan ikut memasarkan hasil kerja warga binaan.
Diakhir kegiatan, Lapas Klas llA Binjai bersama Yayasan Srikandi, memberikan apresiasi dan penghargaan serta memberikan bingkisan kepada 3 warga Binaan yang berprestasi.
Diketahui, dari 2018 Tahanan dan Narapidana, saat ini sebanyak 880 Narapidana Lapas Klas llA Binjai yang dibagi dalam 44 Paket (dalam 1 paket dibagi 20 orang) berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan Ketrampilan bersertifikat untuk WBP dan Sertifikasi Uji Kompetensi.
Guna menjalankan program tersebut, Lapas Klas llA Binjai sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan BBPLK kemnaker Medan, Yayasan Srikandi dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai. (*)