Prosumut
Pendidikan

Kisah Ray Wijaya, Penerima Beasiswa Tanoto Foundation Gapai Masa Depan Lebih Baik

PROSUMUT — Ray Wijaya, adalah satu dari penerima program beasiswa Tanoto Foundation. Pemuda asal Medan Sunggal, Kota Medan tersebut kini bisa menggapai masa depan yang lebih baik.

Pemuda berusia 28 tahun ini terlahir dari keluarga sederhana dan kekurangan secara ekonomi. Bapaknya tidak memiliki pekerjaan tetap, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga.

“Bapak saya sudah meninggal belum lama ini. Semasa hidup, bapak saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Pekerjaannya, hanya bantu-bantu masak dan jualan makanan chinese food. Sementara ibu saya, ibu rumah tangga,” ungkap Ray saat diwawancarai, Kamis 8 Desember 2022.

Meski kekurangan secara ekonomi, Ray tidak putus semangat untuk menempuh pendidikan di Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda. Kelemahan itu justru menjadi motivasinya untuk rajin belajar.

Semangat belajarnya yang tinggi membuahkan hasil, semasa sekolah dia selalu masuk deretan rangking tiga besar di kelasnya hingga duduk di bangku SMA. “Alhamdulillah selalu ranking 3 besar,” tuturnya.

Karena itulah, anak pertama dari tiga bersaudara ini mendapat kesempatan menerima beasiswa dari sekolah. Bahkan saat duduk di Kelas XI, Ray terpilih mengikuti program beasiswa dari Tanoto Foundation.

“Awalnya saya menerima beasiswa dari sekolah. Lalu saya menerima beasiswa dari Tanoto Foundation saat duduk di Kelas XI sampai tamat sekolah. Saya diusulkan dari sekolah untuk mendapatkan beasiswa tersebut, bukan mengikuti seleksi. Sekolah sudah bekerja sama sebelumnya dengan Tanoto Foundation,” jelasnya.

Ray melanjutkan menjelang tamat sekolah, Tanoto Foundation mengundangnya dan para penerima beasiswa di sekolah untuk mengikuti pertemuan. Saat pertemuan, Tanoto Foundation menyampaikan ada program Regional Champions Schoolarship (RCS).

“Mereka menawarkan kepada kami, bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mereka telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, dan program studi disesuaikan untuk kebutuhan kerja perusahaan yang juga menjalani kerja sama. Salah satunya program studi di Fakultas Pertanian USU, dan saya memilih jurusan tersebut,” ujarnya.

Untuk mendapatkan beasiswa perguruan tinggi tersebut, harus mengikuti seleksi. Ray lalu mengikuti proses seleksi. “Alhamdulillah saya lolos dan terpilih. Saya terikat kontrak beasiswa itu dari awal sampai tamat kuliah (selama 4 tahun). Selain terbebas dari uang kuliah, saya juga mendapatkan uang saku,” sebutnya.

Begitu tamat kuliah, Ray lalu memberi tahu ke Tanoto Foundation. Selanjutnya, pihak Tanoto Foundation memproses dan mencari pekerjaan sesuai program studi yang ditempuh di bangku kuliah ke perusahaan yang bekerja sama.

“Saya selesai kuliah pada Oktober 2016. Seiring berjalannya, waktu saya diterima bekerja di PT RAPP (Riau Andalan Pulp And Paper) pada Maret 2017 sampai sekarang (2022),” ucapnya.

Menurut Ray, sesuai program beasiswa Tanoto Foundation, kontrak ikatan dinasnya selama empat tahun. Namun dia memilih tetap bertahan di perusahaan tersebut. “Saya betah dan menikmati bekerja di PT RAPP, apalagi perkembangan karirnya cukup jelas dan lingkungan pekerjaan membuat nyaman,” katanya.

Ray tidak menyangka bisa menggapai masa depan lebih baik, meski kekurangan secara ekonomi. Namun semua ini bukan hanya karena kerja kerasnya untuk terus belajar, tetapi juga atas dukungan Tanoto Foundation.

“Tanoto Foundation sangat berperan besar dalam kehidupan dan masa depan saya. Mulai saya duduk di bangku SMA sampai kuliah, dan mencari pekerjaan yang layak. Tanpa bantuan Tanoto Foundation, saya tidak tahu kehidupan dan masa depan saya seperti apa jadinya. Karena itu, saya sangat berterima kasih sekali sebab Tanoto Foundation telah membantu menggapai masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Ia berharap, Tanoto Foundation tetap membuat program beasiswa seperti yang diterimanya semasa sekolah hingga kuliah. Sebab beasiswa ini sangat dibutuhkan, terutama bagi mereka yang berprestasi tetapi kekurangan secara ekonomi.

“Harapan saya Tanoto Foundation tetap fokus meningkatkan mutu pendidikan baik itu dari program beasiswa, bantuan kepada guru, maupun program lainnya. Program yang berfokus pada peningkatan pendidikan ini dapat diperluas jangkauannya hingga ke seluruh wilayah Indonesia, dan lebih banyak perguruan tinggi yang bekerja sama dengan,” imbuhnya. (*)

Editor : Muhammad Idris

Teks foto : Ray Wijaya, penerima beasiswa Tanoto Foundation yang kini bisa menggapai masa depan lebih baik.

Konten Terkait

Mahasiswa dan Mahasiswi Unimed Jadi Duta Bahasa Sumut 2019

Ridwan Syamsuri

Cegah Bahaya Listrik, PLN Edukasi Pelajar Terkait Kelistrikan

Editor prosumut.com

Buntut Cerpen LGBT, Biro Mahasiswa Ambil Alih Persma USU

Val Vasco Venedict