PROSUMUT – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menambah luas lahan pertanian baru dengan melibatkan 50 ribu desa dalam mendukung program pemberian makan bergizi gratis untuk 82 juta anak di Indonesia.
Tentunya program ini berjalan efektif jika indeks ketahanan pangan nasional diperkuat, sehingga program pemberian makan bergizi tidak serta-merta bergantung pada bahan pangan iimpor.
Salah satu organisasi berjejaring yang menjadi penopang program ketahanan pangan nasional itu adalah Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan (Genta Pangan).
“Agenda kami terdekat adalah pelantikan pengurus Genta Pangan Provinsi Sumatera Utara, pengukuhan pengurus Genta Pangan kabupaten/kota dan konsolidasi organisasi,” kata pemegang mandat (mandatoris) Genta Pangan Provinsi Sumatera Utara Dr RE Nainggolan dalam rapat sosialisasi pembentukan pengurus Genta Pangan Sumut dan pemberian mandat pembentukan Genta Pangan kabupaten/kota di Sumut di Sekretariat Genta Pangan Provinsi Sumut Jalan Gaperta No 309 F, Medan, Selasa 16 Desember 2024.
Ketua Umum DPP Nusantara for Jokowi (N4J) yang akrab disapa RE ini mengatakan Genta Pangan akan bergerak untuk mendorong kemandirian pertanian dan meningkatkan produksi demi terwujudnya swasembada pangan.
Selain itu, juga untuk menyokong program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Genta Pangan di Sumut hadir untuk mengatasi masalah yang cukup mendesak yaitu ketahanan pangan yang berkelanjutan dan kesejahteraan petani dan peternak. Dengan sederet program mulai dari pemodalan hingga pelatihan, Genta Pangan diproyeksikan menjadi harapan baru bagi para petani dan peternak di Sumut,” kata RE.
Demi mempercepat pembentukan Genta Pangan di seluruh wilayah Sumut, dalam rapat yang dihadiri sejumlah undangan dalam acara sosialisasi pembentukan pengurus Genta Pangan Sumut, RE menyebutkan rapat memutuskan sejumlah tokoh dan kepala daerah diberikan mandat untuk membentuk kepengurusan Genta Pangan di sejumlah kabupaten/kota.
”Tadi sudah kita putuskan beberapa nama menjadi mandatoris pembentukan kepengurusan Genta Pangan di Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, Karo, Langkat, Tapanuli Utara, Toba, Samosir, dan Humbang Hasundutan, serta menyusul kabupaten/kota lainnya. Pengukuhan Genta Pangan kabupaten/kota akan dilakukan setelah acara pelantikan pengurus Genta Pangan Sumut. Kita rencanakan pada awal Februari 2025 dan langsung dilantik oleh Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI Budiman Sudjatmiko,’’ ungkapnya.
RE kembali menekankan bahwa program prioritas Genta Pangan Sumut adalah membantu program Genta Pangan Pusat yang juga dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko, yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga memastikan bahwa hasil panen tersebut bermanfaat untuk seluruh masyarakat.
”Jadi, Genta Pangan Sumut juga hadir sebagai jembatan antara petani lokal dengan masyarakat yang membutuhkan pangan berkualitas, termasuk para perusahaan katering lokal yang memerlukan bahan pangan untuk program makan siang gratis bagi siswa,” tegasnya.
Dalam pemaparan di rapat sosialisasi Genta Pangan, akademisi yang juga Tim Formatur Genta Pangan Sumut, Dr Parapat Gultom, mengatakan, salah salah satu kunci penting dalam program Genta Pangan adalah fokus pada pasokan bahan pangan lokal.
Dengan memilih produk lokal seperti beras, sayuran, buah-buahan, dan telur, program ini diproyeksikan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Melalui kehadiran Genta Pangan di Sumut kelak, menurut Dr Parapat, petani di Sumut akan memiliki dukungan lebih untuk meningkatkan produksi lokal mereka.
“Karena program ini menyediakan bibit unggul, pupuk, dan obat-obatan yang berkualitas untuk menunjang produktivitas. Bayangkan saja, jika para petani semakin banyak yang menggunakan teknologi dan bahan berkualitas, hasil panen mereka bisa lebih melimpah dan sehat,” katanya.
Di depan peserta rapat sosialisasi, Dr Parapat menjelaskan panjang lebar sejarah pembentukan, visi misi, dan target yang ingin dicapai oleh Genta Pangan secara nasional.
Bagaimana strategi Genta Pangan dalam pemberdayaan petani dan peternak lokal juga menjadi bagian dari penjelasannya dalam menyosialisasikan organisasi Genta Pangan.
“Siapapun yang terlibat dan berpartisipasi aktif dalam program Genta Pangan ini akan diuntungkan. Petani, peternak, penjual, dan juga perusahaan pengolah makanan rumahan. Jika bahan pangan melimpah tentu saja program pemerintah menyediakan makan siang bergizi gratis bagi anak-anak sekolah bisa terwujud dengan biaya yang relatif murah karena Genta pangan berhasil membantu petani dan peternak memproduksi bahan lokal yang berkualitas,’’ ujar Dr Parapat.
Hadir pula dalam rapat sosialisasi dan pembentukan kepengurusan Genta Pangan Sumut dan kabupaten/kota di Sumut, yaitu Dra Veronika Sitanggang, M.Psi, Ir Herawaty, Drs Nabari Ginting, MSi, Ir Thomson Sebayang, MT, Alwijaya, Murbanto Sinaga, SE, MA, Gelora Sinulingga, Jadi Pane, SPd, MM, Dra Pesta Gultom, MM, Herlan Sembiring, Toga Muzait, Ferry Hadi Wibowo, SE, dan Dr. Valdesz Junianto. (*)
Editor: Val Vasco Venedict