Prosumut
Umum

Demi Bisa Berangkat Haji, Oppung Rum Batubara Rela Jual Tanah

PROSUMUT –  Tekad Muhammad Rum Batubara (64) untuk menunaikan haji ke Makkah sudah bulat. Demi bisa berangkat ke Tanah Suci, petani karet ini rela menjual tanah seluas satu hektare, demi memenuhi rukun islam kelima bersama istri tercinta, Bahria Nasution (64).

Mendaftar sejak tahun 2011, penantian panjangnya selama 8 tahun akhirnya terjawab pada tahun ini. Oppung 9 orang cucu ini, tergabung dalam kloter 5 asal Mandailing Natal (Madina) bersama 387 calon jamaah haji lainnya.

BACA JUGA:  PLN UP2B Sumbagut Pantau Keandalan Sistem Kelistrikan Pascabencana di Aceh dan Sumut

“Saya jual tanah saya satu hektare biar bisa berangkat haji. Terus tahun 2011, saya sama nenekmu (Bahria) mendaftar haji,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (17/7).

sebelum mendaftar bapak 6 orang anak ini mengatakan, sebelumnya dirinya merupakan petani kampung yang setiap harinya hanya mengutip getah karet untuk dijual kepada pengepul karet di Desa Lumban Golok, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina.

“Hanya petani karetnya saya. Memang saya punya lahan sendiri, lalu hasilnya saya jual ke pengepul karet,” katanya dengan terbata-bata, sambil menyantap makanannya.

BACA JUGA:  PLN UP2B Sumbagut Pantau Keandalan Sistem Kelistrikan Pascabencana di Aceh dan Sumut

Oppung Rum Batubara mengaku tak menyesal telah menjual tanahnya tersebut. Menurutnya, bisa menunaikan rukun islam kelima merupakan suatu kebahagiaan dan kewajiban bagi yang mampu.

“Adalah tanah saya sekarang sedikit-sedikit lagi, cukuplah untuk hidup berdua sama nenekmu di kampung,” katanya.

Seperti katanya, kakek dan nenek pasangan suami istri ini, hanya tinggal berdua saja di kampung halamannya. Jelas saja, tidak ada perasaan sedih baginya meninggalkan orang-orang yang disayanginya.

“Anak saya 6 sudah merantau semua, kalau cucu saya 9. Jadi kami cuma tinggal berdua saja,” imbuhnya.

BACA JUGA:  PLN UP2B Sumbagut Pantau Keandalan Sistem Kelistrikan Pascabencana di Aceh dan Sumut

Oppung inipun telah siap mengambil resiko, bila selama menjalankan ibadah di Tanah Suci terjadi sesuatu hal kepadanya dan istrinya.

“Memang saya punya penyakit gula, tapi saya sudah ikhlas dan khusuk menjalankan ibadah disana,” urainya.

Saat ini, katanya lagi, dirinya hanya ingin melihat Baitullah, seperti kerinduan umat muslim pada umumnya.

“Saya cuma berdoa kesehatan dan keselamatan kembali ke tanah air,” pungkasnya.(*)

Konten Terkait

Indosat Ooredoo Kembali Uji Kualitas Jaringan 4G di Pinggiran Kota Medan

Editor prosumut.com

Sepanjang Libur Akhir Tahun, Permintaan BBM Meningkat 8,7 Persen

Editor Prosumut.com

Gugur Saat Bertugas, Polantas Deli Serdang Dinaikkan Pangkatnya

Editor prosumut.com

Lebaran, Lapas Binjai Usul 940 Napi Dapat Remisi

Ridwan Syamsuri

Urusan Langgar HAM Masih Polisi Top-nya

Val Vasco Venedict

Rakor Personil Polres Sergai, Tegakkan Hukum Profesional dan Berkeadilan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara