Prosumut
Peristiwa

BNPT Gelar Pelatihan Penulisan Tinta Emas

PROSUMUT – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumut menggelar pelatihan penulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas (Tinta Emas), Rabu 4 Juni 2025.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid dan tatap muka ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menulis peserta sekaligus menumbuhkan kesadaran kritis dalam menghadapi tantangan
ideologis di era digital dan globalisasi.

Dalam kegiatan ini, FKPT Sumut menghadirkan 85 peserta terdiri dari Konten Kreator, pemuda yang aktif Jurnalisme Warga, Jurnalis Kampus dan Jurnalis Media Arus Utama.

Sedangkan Saksi Ahli Pers Dewan Pers, Nurhalim Tanjung didaulat menjadi narasumber daerah.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakan Kesbangpol) Provinsi Sumut, Mulyono, diwakili Kabid Wasnas Kesbangpol, Emir Mahbob Lubis dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini.

“Peran tulisan dalam menciptakan suasana damai dan harmonis di tengah masyarakat sangat penting. Melalui tema Tinta Emas, kita ingin menanamkan nilai-nilai positif
dalam diri setiap peserta. Mari kita bangun harmoni lewat tulisan, bukan melalui provokasi atau propaganda,” katanya.

Sementara itu, Ketua FKPT Sumut, Arifuddin Mudah Harahap menyampaikan bahwa peran media sangat strategis dalam membentuk narasi dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan mendorong perdamaian.

Karena itu, Ketua FKPT Sumut berharap agar pelatihan ini menjadi wadah mengasah kemampuan menulis yang kritis dan konstruktif.

“Kemudian, pelatihan ini diharapkan menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam
membangun Indonesia yang damai dan berkemajuan melalui kekuatan kata
dan narasi yang mencerdaskan menuju Indonesia Emas,” kata Arif.

Sedangkan saksi ahli pers dari Dewan Pers, Nurhalim Tanjung dalam materinya berjudul Jurnalisme mencegah Radikalisme dan Terorisme memberikan pengetahuan dan membuka cakra wala berpikir para peserta.

Salah satu poin dari materi yang disampaikan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) Medan ini ialah pedoman liputan terorisme.

“Lindungi publik. Wartawan penting menjaga mutu liputan radikalisme dan terorisme dengan melakukan verifikasi. Soalnya, saat teror meletus kerap disertai dengan hoaks yang mengerikan. Terjadi twist atau tornado informasi yang beredar. Jadi, wartawan jangan sampai termakan informasi demikan untuk melindungi publik,” katanya.

Dalam kegiatan itu, Subkoordinator Partisipasi Masyarakat BNPT RI, Maira Himdani yang juga selaku narasumber menyampaikan materi berjudul Ancaman Terorisme di Indonesia.

Untuk penulisan feature, peserta dipandu oleh praktisi film dan akademisi, Dyah Kusumawati. (*)

Editor: M Idris

BACA JUGA:  FWP Bagikan Daging Kurban ke Wartawan Pemprovsu

Konten Terkait

Geruduk Kejatisu, Gempasu Pertanyakan Laporan Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Kadishub Sumut

Editor prosumut.com

9 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Ribuan Jiwa Mengungsi

Editor prosumut.com

Masyarakat Medan Diajak Berpartisipasi Dalam Keseruan Pesta Rakyat IM3

Editor prosumut.com

Pasca Nonaktif, Tangis Pegawai PUD Pasar Medan Pecah Saat Lepas Suwarno

Editor prosumut.com

Perayaan Natal RFB Medan, Berbagi Kasih Kepada Anak Panti Asuhan

Editor prosumut.com

Pria Tanpa Identitas Alami Cedera Otak Dirawat di RSUP HAM, Diduga Korban Lakalantas

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara