PROSUMUT – Kabar efektivitas vaksin Covid-19 besutan Pfizer Inc hingga 90 persen membuat harga emas dunia sempat terjungkal dari $1,966.10/troz ke level $1,861.70/troz.
Penurunan ini diprediksi masih akan berlanjut meski Biden Effect diharapkan menjadi sumber tenaga bagi emas untuk bergerak naik.
Menurut Analis dan Pimpinan Cabang PT Equityworld Futures Medan, William Moen, saat ini adalah waktu yang tepat masuk ke perdagangan derivatif dan mengoleksi dollar sebagai instrumen investasi.
“Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru membuat sentimen pasar membaik. Ini didukung pidato kemenangan Biden yang meredakan kekhawatiran global terkait kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah politik yang lebih terukur sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap mata uang dollar,” kata Analis William Moen, Jumat 13 November 2020.
Dengan kondisi tersebut, sambungnya peluang dollar untuk menguat kembali akan terbuka dan perlahan menekan harga emas yang sudah hampir setahun mengalami kenaikan di luar batas perkiraan, termasuk mata uang lain diprediksi akan mengalami penurunan.
“Kemunculan berita penemuan vaksin Covid-19, kekhawatiran dunia juga mulai mereda dan menjadi titik terang bagi perekonomian global yang kemudian berdampak terhadap penguatan mata uang dollar nantinya,” sebutnya.
Sementara untuk emas, kendati sempat menguat jelang Pilpres AS dan di November ini terdapat festival Diwali yang biasanya ikut mengerek harga, namun khusus di tahun ini William memperkirakan, festival Diwali tidak akan berpengaruh terhadap kenaikan emas, malahan koreksi emas akan terus berlanjut hingga ke level $1.700/troz – $1.600/troz.
“Untuk itu para investor disarankan untuk bersiap ambil posisi sell,” imbuhnya.
Selain dollar, produk derivatif lain yang layak dipertimbangkan adalah indeks Hang Seng dan Nikkei. Para investor dipastikan kembali bergairah membeli saham yang sebelumnya anjlok karena Covid-19 serta dukungan penguatan dollar AS nantinya akan membuat indeks Hang Seng dan Nikkei diprediksi naik.
“Sebab itu, saya sarankan para investor juga mengoleksi Hang Seng dan Nikkei sebagai portfolio investasi. Namun tetap waspada terhadap kemungkinan volatilitas tinggi dari pergerakan semua harga produk derivatif selama peralihan pemerintahan dari Trump ke Biden,” pungkasnya. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :