PROSUMUT – Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi, membantah pemberitaan yang menyatakan dirinya mengancam akan menyumbat mulut seorang oknum polisi dengan granat karena melarang peserta takbiran istirahat di pinggir jalan Lapangan Merdeka Medan.
Bantahan itu tertulis melalui pesan yang beredar di grup WhatsApp, Sabtu 8 Juni 2019.
Fakta sebenarnya, Selasa 4 Juni 2019 pada pukul 20.00 WIB akan dilaksanakan Pawai Takbiran kendaraan hias sebanyak 138 unit dengan panitia Pemko Medan.
Sejak pukul 17.00 WIB, peserta pawai kendaraan hias dari masing2 kecamatan dan kelurahan tiba di Lapangan Merdeka untuk penyusunan oleh personel lalu lintas dan Dinas Perhubungan. Tepatnya di Jalan Pulau Pinang.
Kemudian, sekira pukul 20.15 WIB, pawai takbiran kendaraan hias dilepas. Turut menghadiri, Gubernur Sumut, Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Walikota Medan, Kapolrestabes Medan dan para pejabat utama masing instansi Forkopimda Sumut.
Setelah pawai takbiran dilepas, kemudian personel Satlantas Polrestabes Medan mengawal dari titik START sampai FINISH di Jalan Inti Kota Medan.
Rute yang dilalui, Jalan Pulau Pinang – Jalan Putri Hijau – Jalan Gatot Subroto – Jalan Iskandar Muda – Jalan Gajah Mada – Jalan Sudirman – Jalan Brigjen Katamso – Jalan A. Yani dan kembali ke Jalan Pulau Pinang.
Usai pawai takbir dilepas, sekira pukul 20.45 WIB, Gubsu langsung kembali ke kediaman pribadi di Jalan Karya Amal, Johor Medan (sesuai informasi personel pengawalan dari Satlantas Polrestabes Medan atas nama Aipda Melianta Meliala)
Selama kegiatan berlangsung, personel Satlantas Polrestabes Medan bersama Dinas Perhubungan Kota Medan melakukan pengaturan, penjagaan dan pengawalan lalu lintas.
Selama kegiatan berlangsung sampai hingga pukul 23.45 WIB, situasi berjalan dengan lancar dan kondusif.
“Tidak ada personel lalu lintas yang mendapat teguran oleh Bapak Gubernur terkait adanya pelarangan takbiran oleh anggota polisi,” tulis bantahan tersebut.
Kemudian pada Sabtu 8 Juni 2019 pukul 16.30 WIB, Kasat Lantas menanyakan langsung ke Aipda Melianta agar tanyakan kepada ajudan Gubernur Sumut bernama Faki.
Faki menyebut berita tersebut hoax. Sebab, gubernur tidak ada menyampaikan pernyataan tersebut.(*)