PROSUMUT – PSMS Medan harus segera melupakan hasil imbang lawan Madura United. Laga tandang berat sudah menanti di markas Persipura Jayapura, Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (24/11) mendatang.
PSMS pun berharap bisa meneruskan tren positifnya di kandang lawan. Dari empat laga tandang terakhir PSMS menang dua kali, imbang sekali, dan kalah sekali.
Bagi pelatih PSMS, Peter Butler, duel ini merupakan nostalgianya menghadapi mantan klub. Butler tentu cukup tahu kekuatan dan kelemahan Boaz Solossa dan kawan-kawan. Dia pun percaya diri PSMS bisa mengulang sukses kemenangan di kandang lawan.
“Saya tahu bakal sulit di sana karena saya pelatih di sana kemarin. Sepuluh laga menang terus. Saya bawa pemain muda dalam tim. Mereka ada banyak pemain berpengalaman. Kami harus waspada karena mereka bahaya. Saya yakin bisa pergi ke sana untuk menang,” kata Butler.
Pada putaran pertama, Butler memang menangani Persipura selama lima bulan. Namun dirinya didepak dan digantikan Amilton da Silva yang pada akhirnya juga dipecat. Pemecatan itu cukup membuatnya kecewa karena Persipura tak terlalu buruk di tangga kelima klasemen.
“Saya pergi ke sana dan coba ganti banyak pemain yang punya pengalaman bagus seperti Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Imanuel Wanggai. Pelatih harus berani buat situasi seperti itu. Saya tahu di mana mereka kuat, di mana mereka kurang kuat,” ucap pelatih berusia 52 tahun itu.
“Mereka punya ide yang berbeda dari saya. Mereka ke sana dan saya ke sini. Itu biasa dalam sepakbola,” tambah pelatih asal Inggris itu.
Yang paling penting menurut Butler, kekuatan Persipura tidak lebih baik dari dua lawan sebelumnya yang telah dihadapi tim Ayam Kinantan. Mantan pelatih Persiba Balikpapan ini juga percaya dengan semangat yang dimiliki timnya untuk keluar dari zona degradasi.
“Mereka tak lebih kuat dari Persib dan Madura. Tapi kami punya kualitas dan kecepatan. Kami akan pergi ke sana dan main bola yang bagus, terus menang. Saya tidak takut, dan pemain saya tidak takut juga,” pungkasnya. (ed)