Prosumut
Hukum

Petugas Lapas Dibekali Latihan Beladiri

PROSUMUT – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Medan menggelar pencanangan gerakan kepatuhan internal dan peresmian latihan bersama bela diri Tako yang diadakan di lapangan Lapas Klas I Medan, Sabtu, (13/7/2019)

Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari Dirjen Pas Kemenkumham RI, mengenai Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (Satops Patnal) tingkat lapas dan rutan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu mengatakan, kegiatan pencanangan gerakan kepatuhan internal diadakan di seluruh lapas dan rutan yang ada di Sumut, serta diikuti sekitar 500 an petugas dan pegawai.

“Kegiatan ini bukan di sini saja, tetapi di seluruh lapas dan rutan se Sumut. Totalnya kita ada 34 UPT, semua ikut. Jadi totalnya ada lebih kurang 500 an pegawai yang ikut berlatih,” kata Jahari.

BACA JUGA:  Kejari Belawan Buka Opsi Panggil Ulang Kadisdik Sumut Terkait Dugaan Korupsi Rusunawa Seruwai dan Kayu Putih

Ia mengatakan, belakangan ini terdapat banyak gangguan-gangguan keamanan yang terjadi di dalam lapas dan rutan di Sumut serta masalah over kapasitas yang belum teratasi.

“Tingginya jumlah penghuni lapas dan rutan di Sumut bisa mengakibatkan berdampak meningkatnya resiko gangguan keamanan dan pelanggaran HAM dan membuat tidak optimalnya lapas dan rutan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi gangguan keamanan yang bisa saja kapan terjadi di dalam lapas, para petugas dilatih bukan hanya menjaga keamanan saja. Namun diperlukan juga latihan bela diri lewat gerakan pencanangan kepatuhan internal.

BACA JUGA:  Kejari Belawan Buka Opsi Panggil Ulang Kadisdik Sumut Terkait Dugaan Korupsi Rusunawa Seruwai dan Kayu Putih

“Latihan ini untuk meningkatkan bela diri dan mental pegawai di lapas. Dengan Tako ini keberanian mereka bertambah menghadapi anak-anak binaan yang jumlahnya mencapai 3.200, sedangkan petugas yang jaga hanya 22 orang satu shift,” ujarnya.

Sementara Kalapas Klas I Medan, Frans Elias Nico mengatakan, latihan bela diri bagi pegawai lapas fungsinya lebih kepada peningkatan pengamanan saja, mengingat tidak imbangnya antara jumlah pegawai dan penghuni lapas.

“Ini kan (bela diri) dasarnya untuk melakukan pengamanan. Bukan berarti kalau ada masalah mereka maju ke depan. Inti sebenarnya untuk pengendalian diri,” katanya.

BACA JUGA:  Kejari Belawan Buka Opsi Panggil Ulang Kadisdik Sumut Terkait Dugaan Korupsi Rusunawa Seruwai dan Kayu Putih

Justru bila tidak dilatih, lanjutnya, bisa saja petugas tidak bisa mengontrol diri saat berhadapan dengan para warga binaan.

“Justru orang yang tidak dilatih ini tidak bisa kontrol, bisa saja yang terjadi malah melanggar HAM. Kalau begini mereka bisa berpikir mana tindakan yang boleh dilakukan dan mana yang tidak,” pungkasnya.

Pada acara itu, tampak dihadiri sejumlah kepala UPT dari berbagai lapas dan rutan di Sumut. Usai acara, para anggota bela diri dari Karate-Do Tako Indonesia, Medan menunjukkan beberapa atraksi bela diri diantaranya memecahkan bata di atas kepala, memecahkan batu kerikil dan memecahkan kendi dengan tendangan.(*)

Konten Terkait

Hak Politik Dicabut, Eks Bupati Labuhanbatu Dihukum 7 Tahun

Ridwan Syamsuri

Gelapkan Sepeda Motor, Anak Anggota TNI Jalani Sidang

Editor prosumut.com

Lupa Bawa Surat, Kapolda Minta Pengendara Jangan Ditilang

Editor prosumut.com

Giliran HRS, Amien Rais dan UBN Dilaporkan dengan Tuduhan Makar

Editor prosumut.com

Korupsi Pengadaan Kapal, Wadir CV KPN di Sidang Perdana

Editor prosumut.com

Satbrimob Polda Kepri Beri Rasa Aman di Tempat Wisata

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara