Prosumut
Ekonomi

Akhir Pekan, Rupiah Tercekik

PROSUMUT – Nilai tukar rupiah kembali tercekik dolar AS pada perdagangan spot, Jumat (05/07) ini. Rupiah dibuat sulit bernapas sejak pembukaan pasar dengan terkoreksi 0,04% ke level Rp14.140 per dolar AS.

Kendati begitu, performa rupiah tidak terlalu mengecewakan karena meski terkoreksi di hadapan dolar Australia (-0,07%) dan euro (-0,04%), rupiah masih menjadi mata uang terbaik di Asia.

BACA JUGA:  Pasar Akik Direvitalisasi

Hingga pukul 09.37 WIB, rupiah unggul 0,24% terhadap baht, unggul 0,17% terhadap won, unggul 0,10% terhadap yuan, unggul 0,07% terhadap dolar Taiwan, dan unggul 0,06% terhadap yen.

Hal itu menjadi keberuntungan tersendiri bagi rupiah. Pasalnya, tak ada satu pun mata uang benua kuning, Asia, yang mampu lepas dari cengkraman dolar AS, dengan kata lain, seluruhnya terkoreksi.

BACA JUGA:  Mitra Binaan Pertamina Ekspor Perdana 2,5 Ton Kerupuk Kulit Ikan Patin ke Malaysia

Dolar AS terapresiasi di hadapan won (0,15%), baht (0,10%), yen (0,08%), dolar Taiwan (0,07%), dolar Hongkong (0,03%), dan rupiah (0,02%).

Tekanan yang dialami oleh mata uang di Asia terjadi seiring dengan aksi wait and see para pelaku pasar. Ya, saat ini investor masih menunggu rilis data perdagangan AS yang akan dipublikasikan malam ini (waktu Indonesia). Selain itu, investor juga masih menanti kelanjutan perang dagang antara AS dan Uni Eropa.

BACA JUGA:  Manfaat Jadi Mitra UMKM Binaan Bank Indonesia, Omzet Meningkat 100 Persen hingga Promosi Gratis

Pemerintah AS mengatakan akan menambah daftar produk Uni Eropa yang akan dikenakan bea masuk AS. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tekanan AS kepada Eropa yang dinilai terlalu memanjakan Airbus melalui subsisdi jumbo sehingga pabrikan pesawat asal AS, yaitu Boeing menjadi kurang kompetitif. (*)

Konten Terkait

Investasi Saham Miliki Beberapa Risiko, Simak Yuk!

Editor Prosumut.com

Harga Bawang Putih di Medan Melonjak, Disusul Cabai dan Tomat

Ridwan Syamsuri

Inilah Sektor Usaha yang Bertahan di Masa Pandemi

admin2@prosumut