PROSUMUT – Menjadi tua adalah kodrat manusia pada umumnya. Seringkali orang tua diabaikan karena usianya yang dianggap lemah dan tidak lagi produktif.
Untuk itu para lansia harus diberdayakan dan dibantu pemenuhan hak-hak dasarnya.
Hal itu dikatakan Dewan Pengawas Lembaga Bantuan Hukum-Asosiasi Perenpuan Indonesia untuk Keadilan (LBH-APIK) Medan, Veryanto Sitohang, Rabu 29 Mei 2019 malam.
Dalam acara “Launching Program LBH APIK Lansia Berdaya” itu ia mengatakan tugas mereka nantinya melatih lansia yang masih produktif dan orang-orang yang peduli lansia dan dijadikan paralegal.
“Tidak semua orang berumur 60 tahun tu tidak produktif. Mereka inilah yang akan kita rangkul menjadi paralegal,” kata Very.
Mereka nantinya, kata dia, akan membentuk komunitas bernama “Lansia Berdaya” yang akan memperjuangkan hak-hak dasar lansia di daerah mereka.
Sedangkan untuk lansia yang tinggal sendirian atau ditelantarkan keluarganya, nantinya akan ada didampingi.
“Ada forum warga yang menjadi volunteer untuk memantau dan mendampingi lansia yang tinggal sendirian,” kata dia.
Sementara, Direktur LBH APIK Medan, Sierly Anita Gafar mengatakan mereka saat ini sedang menjadikan dua desa di Deliserdang sebagai pilot project “Lansia Berdaya” ini yakni di Desa Peria-ria dan Sibiru-biru.
Ia mengatakan hal yang pertama akan dilakukan LBH APIK dalam program ini adalah mendata jumlah lansia, kemudian melakukan Training of Trainer lalu melakukan seleksi paralegal.
Ia mengatakan LBH APIK juga mengajak setiap orang dan pemerintah memperkuay komitmen mewujudkan hak-hak dasar lansia.
“LBH-APIK mengajak semua orang untuk menghentikan perlakuan tidak adil termasuk kekerasan dalam berbagai bentuk terhadap lansia khususnya perempuan lansia. Menegaskan agar pemerintah memperkuat kebijakan perlindungan terhadap lansia yang diikuti dengan kebijakan anggaran pro lansia sehingga harapan lansia berdaya dapat diwujudkan,” katanya.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini. Terlebih saat ini peran pemerintah masih minim dalam menangani lansia.
“Tidak terlihat peran negara atau pemerintah dalam merawat lansia ini.
Dengan adanya teman-teman NGO yang menjalankan program ini mereka akan melihat ada tusi mereka yang tidak mereka jalankan. Kita akan menggeber itu juga nanti. Ombudsman sangat mebdukung ini, kami sangat terbuka dan mendorong ini,” katanya. (*)