PROSUMUT – Gilang Tama Alfarizi (4), bocah yang tinggal di Deli Serdang masih melanjutkan tidur panjangnya hingga hari ini.
Terhitung bocah ini sudah lelap selama 22 hari di rumahnya setelah sebelumnya opname di rumah sakit selama 14 hari. Uniknya, Gilang dinyatakan sehat tak mengidap apapun.
Gilang adalah putra pertama pasangan Sandi Syahputra (25) dan Prili Mahdania (24).
Mereka adalah warga Jalan Masjid II Gang Rukun, Desa Sekip Lubuk Pakam, Sumatera Utara.
Sebelum Gilang tertidur selama 22 hari, sama sekali tak ada kejanggalan pada dirinya.
Kedua orang tuanya mengatakan bahwa Gilang tetap bermain dengan lincah seperti biasanya.
Pada Minggu (26/11/2018) malam, sang Ibu membujuk Gilang untuk tidur.
Namun Gilang pada saat itu agak susah diajak tidur karena sedang menonton tv bersama Ayahnya.
Pada keesokan harinya, Senin (27/11/2018) pukul 10.00 WIB, sang Ayah membangunkan Gilang, namun bocah tersebut masih mengantuk.
Meski masih bisa berbicara, Gilang terus menguap dan kembali tertidur. Keesokan harinya juga sama, Gilang masih bisa terbangun namun kembali tertidur.
Akhirnya pada hari ketiga, bocah itu terus tertidur
Hingga saat ini Gilang hanya bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Namun matanya tetap terpejam.
Kemudian keluarga itu pun khawatir dan membawa bocah itu ke RSUD Deli Serdang.
Gilang dirawat selama 14 hari dan menjalani berbagai pemeriksaan di rumah sakit tersebut dan dinyatakan sehat.
Lalu Gilang dibawa ke RSUP H Adam Malik untuk diperiksa kembali.
Namun, sama seperti di rumah sakit sebelumnya, kondisi Gilang dinyatakan normal dan sehat.
Setelah diopname selama 18 hari di rumah sakit tersebut, Gilang dibawa kembali ke rumah.
Kini, bocah tersebut diberi asupan makanan melalui selang infus.
Tabung oksigen juga disiapkan untuk membantu pernafasan bocah tersebut. Warga sekitar, kerabat dan aparat pemerintah setempat sudah menjenguk Gilang di rumahnya.
Tak pertolongan medis, Gilang pun sebelumnya sudah pernah menjalani pengobatan alternatif.
Pihak keluarga menyebutkan sudah ada 20 orang pintar yang suka rela mengobati, tapi belum ada tanda-tanda perubahan. (editor)