PROSUMUT – Mohamad Rendra Salipu, lahir di Ambon, 31 Mei 1975. Tepat 3 Maret 2020 kemarin, usia pernikahan perwira menengah yang berpangkat Komisaris Besar dan jebolan Akabri 1996 ini merayakan usia pernikahannya ke 18 tahun.
Bagaimana awal mula perkenalan pamen yang kini menjabat Dansat Brimob Polda Kepri dengan Ruchayah yang biasa dipanggil dengan nama Ucha? Putra kedua dari 5 bersaudara ini ternyata berkenalan dengan Ucha saat penugasan di Aceh Utara.
“Sebelum di Aceh Utara, saya bertugas hampir 2 tahun di Timor Timur. Saat masih Letnan Dua saya ditugaskan ke Bireun yang kala itu, Kabupaten Bireun masih menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Utara,” ujar anak dari pasangan Almarhum Ayub Hasan Salipu dan Sri Kuswardani ini membuka cerita kenangan indahnya.
Salipu dipercaya menjadi Danton 1 Kompi Pemburu yang memimpin 30 personel Korps Brimob Polri di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireun selama 10 bulan. Baginya, penugasan itu menjadi sebuah berkah lantaran ketemu jodoh yang kini keluarga tersebut dikaruniai 4 orang anak.
“Saya melihat ada gadis cantik yang selalu melintas di Perempatan Jalan Kota Juang Bireun. Saat itu, dia mau ke sekolah di SMA 2 Bireun,” kata mantan Kapolres Binjai Polda Sumatera Utara ini.
Dengan senyum khas lesung pipinya, Salipu ternyata menaruh hati kepada Ucha setelah melihat gadis Aceh berhidung mancung tersebut. Olehnya, berusaha mencari tahu nama gadis itu.
“Akhirnya saya tahu kalo gadis cantik itu bernama Ruchayah yang biasanya dipanggil dengan nama Ucha,” katanya.
“Setelah Kami berkenalan, saya pun sering-sering berpatroli melewati rumahnya Ucha,” tambah Salipu mengenangnya sembari tertawa kecil.
Rajin patroli dan melewati rumah Ucha, Salipu kemudian memberani diri untuk singgah masuk ke rumah wanita idamannya untuk membangun komunikasi sekaligus bertamu.
“Awalnya saya merasa asing dengan keluarga Ucha, karena saya merasa kedatangan saya belum sepenuhnya diterima saat itu,” kenangnya lagi.
Menurutnya, situasi dan kondisi Kamtibmas Aceh pada 1999 lalu memang kurang kondusif. Begitupun seiring berjalannya waktu, Salipu dan anggotanya akhirnya mengucapkan puji syukur lantaran kedatangannya bersama anggota diterima hangat oleh warga Kecamatan Jeumpa.
Bak pepatah, sambil menyelam minum air. Perkenalan dan komunikasi Salipu dengan Ucha pun berjalan baik seperti kedatangan rombongannya yang diterima hangat oleh warga.
“Sampai pada akhirnya penugasan saya berakhir dan saya bersama pasukan kembali ke Mako Korps Brimob di Kelapa Dua Jakarta,” katanya.
Dua tahun berselang, Salipu kembali mendapat tugas memimpin 1 kompi ke Ambon. Meski ditugaskan ke kampung halaman, komunikasi Salipu dengan Ucha terus berjalan baik air yang mengalir dari atas ke bawah.
“Setelah setahun bertugas di Ambon, saya kembali ke Mako Korps Brimob Jakarta. Awal maret 2002, saya melamar Ucha dan tepatnya tanggal 3 maret kami menikah di Jakarta,” ujarnya.
Tiga bulan setelah menikah, saya ditugaskan membawa pasukan ke Poso. Saat itu, Ucha sedang mengandung buah hati mereka.
“Dan pada akhir November 2002, anak pertama kami lahir di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Sulawesi Selatan. Anak perempuan yang kami beri nama Reihana Tasya Vunna Salipu,” ujarnya.
Kini, Salipu dengan Ucha sudah dikaruniai 4 orang anak. Seorang perempuan dan 3 laki-laki. Adalah Kashmal lahir di Jakarta, Chandra dan Fa’iq lahir di Sumatera Selatan.
“Alhamdulillah, 18 tahun usia pernikahan kami. Selamat hari pernikahan istriku,” tutupnya. (*)