Prosumut
Umum

Warga Sergai Kembangkan Usaha Pembibitan Sapi

PROSUMUT – Berawal dari ketekunannya merawat sapi peliharaan, Yanuri Yanto dipercaya oleh perusahaan CV Perternakan Ayam Pergulaan, untuk menjadi penanggung jawab sapi yang dikelola perusahaan tersebut.

Yanuri berasal dari Trenggalek Jawa Timur. Kini, pria berusia 58 tahun itu menetap di Dusun V, Desa Pergulaan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai.

Disela-sela kesibukannya mengelola perternakan, Yanuri masih sempat menerima kunjungan ProSumut.com, Rabu (31/7) siang.

“Awalnya perusahaan ini memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengembangkan penggemukan sapi Brahman Coss,” ujar Yanuri dengan dialeg Jawanya yang khas Trenggalek.

Kemudian, Yanuri mencoba melakukan sistem persilangan perkawinan antara sapi Brahman Coss dengan Limosen.

BACA JUGA:  Bangga sebagai Warga HKBP, Sekdaprov Sumut Dukung Penuh Penyelenggaraan Festival Koor Ama HKBP Distrik X Medan Aceh tahun 2025

“Hasilnya, dalam setahun perusahaan ini bisa memproduksi 25 persen sapi atau 17 anak sapi pertahunnya. Setelah berkembang, baru dilakukan pembibitan sapi,” kata Yanuri.

Dari hasil pembibitan itu, sekarang sudah mencapai 167 sapi di perusahaan yang dipimpinnya itu.

“Tentunya dalam setiap proses perawatan sapi kita harus dapat memanjakan sapi tersebut,” jelas Yanuri.

Dijelaskan Yanuri, sapi bisa gemuk bila diberi pola makan yang benar dan sehat.

“Seperti ampas kernel sawit (Bunggil) digiling kemudian dicampurkan dengan molases,” sebut Yanuri.

Pemberian makan dilakukan setiap pagi sekira pukul 08.00 WIB.

“Sedangkan pukul 16.00 WIB diberi makan rumput gajah,” jelasnya.

BACA JUGA:  Apresiasi Penyelenggaraan Festival Koor Ama HKBP Distrik X Medan Aceh tahun 2025, BTN Siap Jalin Sinergitas

Meski demikian, Yanuri harus sering mengontrol kesehatan sapi-sapi tersebut.

“Berat sapi harus seimbang. Karena kalau terlalu gemuk pun tidak bagus,” bilang Yanuri.

“Idealnya sapi disini beratnya harus 600-700 kg, jangan sampai melebihi dari berat idealnya,” lanjutnya.

Menurutnya, berat sapi jangan sampai mencapai 1 ton. Kalau sapi sudah mencapai 1 ton tidak bagus untuk proses peranakan.

“Karena bisa mengganggu kesehatan sapi tersebut,” ujar Yanuri.

Yanuri mengakui, perternakannya ini kerap dijadikan tempat penyuluhan Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai (Pemkab Sergai) maupun daerah lain.

“Untuk diskusi tentang penyuluhan cara perawatan sapi dipeternakannya,” sebutnya. 

Perternakan sapi yang dikelola Yanuri ini selalu mendapat kunjungan dari kepala daerah.

BACA JUGA:  Apresiasi Penyelenggaraan Festival Koor Ama HKBP Distrik X Medan Aceh tahun 2025, BTN Siap Jalin Sinergitas

“Seperti, Gubsu Ir HT Erry Nuradi MSi, Bupati Sergai Ir H Soekirman bersama Wakil H Darma Wijaya, Dinas Pertanian Provinsi Sumut, Dinas Pertanian Sergai maupun para Mahasiswa/si dari luar daerah lainnya,” beber Yanuri. 

Disamping itu, terkadang Yanuri selalu menjadi pembicara di setiap penyuluhan yang berlangsung di peternakannya.

Selain perternakan sapi, Yanuri melakuka pembibitan sapi yang berkualitas dan perternakan ayam.

Kemudian, pupuk kompos yang dikelola dari sisa-sisa kotoran sapi menjadi pupuk organik.

“Karena kotoran sapi itu bisa dimanfaatkan didaur ulang kembali menjadi pupuk organik,” pungkasnya.(*)

Konten Terkait

Harga Avtur Turun, Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket

Editor prosumut.com

0-3! Indonesia Dipermalukan Thailand di Kandang Sendiri

Ridwan Syamsuri

Pemprovsu Targetkan 1 Juta Pengunjung di PRSU 2019

Editor prosumut.com

Mau Dapat Kuota Hingga 30 GB, Ayo Tukar SIM Card ke 4G Telkomsel

Editor prosumut.com

Pertamina Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Danau Toba

Editor Prosumut.com

Lion Air Group Hentikan Sementara Operasional Penerbangan

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara