PROSUMUT – Virus corona yang mewabah banyak kota di China, tengah diwaspadai Pemerintah Indonesia termasuk di Sumut. Pasalnya, virus tersebut dikabarkan sudah menyebar sampai ke negara Jepang, Korea Selatan dan juga Thailand.
Virus ini dapat menular lewat manusia, dan dikhawatirkan menjadi epidemi atau wabah karena jutaan orang akan melakukan mudik dalam rangka Tahun Baru Cina.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan menyatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi. Hal ini sejalan dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Kita sudah menyurati rekan-rekan di (Dinkes) kabupaten/kota terkait virus corona di China ini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 22 Januari 2020.
Menurut Alwi, untuk mencegah virus tersebut sampai masuk ke wilayah Sumut merupakan peran dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Kualanamu Internasional maupun Pelabuhan Belawan.
“Apabila ada warga yang ditemukan membawa atau tertular virus tersebut, maka akan terdeteksi oleh alat yang sudah tersedia,” ucapnya.
Ia menuturkan, virus tersebut sejauh ini belum ada sampai ke wilayah Sumut.
“Sampai saat ini kita belum ada mendapatkan laporan adanya warga Sumut yang terserang virus tersebut,” ucap Alwi.
Dia menambahkan, virus corona ini juga merupakan sumber dari penyakit pneumonia. Terhadap penderitanya, bisa menyebabkan infeksi atau peradangan pada paru-paru.
“Sejauh ini kita memang belum ada me-warning atau sampai mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk jangan mengunjungi China terlebih dahulu,” tandas dia.
Sebagaimana diketahui, wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China ini bisa menular dari manusia ke manusia.
Virus corona ini, diketahui pertama kali ditemukan di Wuhan, setelah itu kewaspadaan terhadapnya pun meningkat.
WHO sendiri menyatakan, kemungkinan sumber utama dari penyebaran virus corona adalah hewan, namun juga disebut penularan terbatas antarmanusia karena terlalu dekat.
Di luar China, virus corona terkonfirmasi di Korea Selatan, Jepang, dan Thailand, dimana semua pasien sebelumnya telah mengunjungi China. (*)